Skip to main content

Pengantar Alkitab -- Mikha

Nama kitab ini berasal dari nabi yang, setelah menerima firman Tuhan, ditugaskan untuk mewartakannya. Mikha, yang namanya juga digunakan oleh orang-orang lain dalam PL (misalnya, Hak. 17:1; 2Taw. 13:2; Yer. 36:11), adalah bentuk singkat dari Mikhaya (atau Mikaya) dan berarti "Siapa yang seperti Tuhan?" Dalam 7:18 (AYT), Mikha menggunakan permainan kata terhadap namanya sendiri dengan mengatakan "Siapakah Allah yang seperti Engkau?"

Penulis dan Tanggal

Ayat pertama menetapkan Mikha sebagai penulisnya. Di luar itu, sedikit yang diketahui tentang dia. Orang tuanya tidak disebutkan, tetapi namanya menunjukkan keturunan yang saleh. Dia menelusuri akarnya ke kota Moreset (1:1, 14), yang terletak di kaki bukit Yehuda, kira-kira 25 mil barat daya Yerusalem, di perbatasan Yehuda dan Filistia, dekat Gat. Dari daerah pertanian yang produktif, dia seperti Amos, seorang penduduk desa yang disingkirkan dari politik dan agama nasional, tetapi dipilih oleh Allah (3:8) untuk menyampaikan pesan penghakiman kepada para penguasa dan orang-orang Yerusalem. Mikha menunjukkan nubuatnya pada masa pemerintahan Yotam (750-731 SM), Ahas (731-715 SM), dan Hizkia (715-686 SM). Dakwaannya atas ketidakadilan sosial dan korupsi agama memperbaharui tema Amos (pertengahan abad ke-8 SM) dan orang-orang sezamannya, Hosea di utara (kira-kira 755-710 SM) dan Yesaya di Selatan (kira-kira 739-690 SM). Ini cocok dengan apa yang diketahui tentang karakter Ahas (2Raj. 16:10-18) dan putranya Hizkia sebelum reformasi rohaninya yang menyeluruh (2Taw. 29; 31:1). Referensinya tentang kejatuhan Samaria yang akan segera terjadi (1:6) dengan jelas menempatkannya sebelum tahun 722 SM, sekitar tahun 735-710 SM.

Latar Belakang dan Konteks

Karena kerajaan utara akan jatuh ke tangan Asyur selama pelayanan Mikha pada tahun 722 SM, Mikha memberi tanggal pesannya dengan menyebutkan raja-raja Yudea saja. Meskipun Israel sesekali menerima kata-katanya (lih. 1:5-7), perhatian utamanya diarahkan ke kerajaan selatan di mana dia tinggal. Kemakmuran ekonomi dan tidak adanya krisis internasional yang menandai zaman Yerobeam II (793-753 SM), di mana perbatasan Yehuda dan Israel menyaingi perbatasan Daud dan Salomo (lih. 2Raj. 14:23-27), perlahan memudar. Siria dan Israel menyerbu Yehuda, menawan Ahas yang jahat untuk sementara waktu (lih. 2Taw. 28:5-16; Yes. 7:1, 2). Setelah Asyur menggulingkan Siria dan Israel, raja Hizkia yang baik tidak lagi setia kepada Asyur, yang menyebabkan Sanherib mengepung Yerusalem pada tahun 701 SM (lih. 2Raj. 18, 19; 2Taw. 32). Tuhan kemudian mengirim malaikat-Nya untuk membebaskan Yehuda (2Taw. 32:21). Hizkia digunakan oleh Allah untuk memimpin Yehuda kembali ke penyembahan yang sejati.

Melalui campur tangan ilahi, Dia akan mendatangkan penghakiman atas orang-orang berdosa dan berkat bagi mereka yang bertobat

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Setelah pemerintahan Uzia yang makmur, yang meninggal pada 739 SM, putranya, Yotam, melanjutkan kebijakan yang sama, tetapi gagal memusnahkan pusat-pusat penyembahan berhala. Kemakmuran lahiriah hanyalah topeng yang menutupi korupsi sosial yang merajalela dan sinkretisme agama. Penyembahan dewa kesuburan Kanaan Baal semakin terintegrasi dengan sistem pemberian kurban PL, mencapai proporsi epidemi di bawah pemerintahan Ahas (lih. 2Taw. 28:1-4). Ketika Samaria jatuh, ribuan pengungsi bergegas bersama ke Yehuda, membawa sinkretisme agama mereka. Akan tetapi, meskipun Mikha (seperti Hosea) membahas masalah ini, itu adalah disintegrasi nilai-nilai pribadi dan sosial yang merupakan teguran keras dan peringatan keras yang dia sampaikan (misalnya, 7:5, 6). Asyur adalah kekuatan dominan dan ancaman terus-menerus bagi Yehuda, jadi nubuat Mikha bahwa Babel, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Asyur, akan menaklukkan Yehuda (4:10) tampaknya jauh. Jadi, seperti nabi Amos bagi Israel, demikianlah Mikha bagi Yehuda.

Tema Historis dan Teologis

Utamanya, Mikha menyatakan pesan penghakiman kepada orang-orang yang terus-menerus mengejar kejahatan. Serupa dengan nabi-nabi lainnya (lih. Hos. 4:1; Am. 3:1), Mikha menyampaikan pesannya dalam istilah gugatan/ruang sidang (1:2; 6:1, 2). Nubuatan itu disusun dalam 3 nubuat atau siklus, masing-masing dimulai dengan peringatan untuk "mendengar" (1:2; 3:1; 6:1). Dalam setiap nubuat, ia berpindah dari malapetaka ke harapan -- malapetaka karena mereka telah melanggar hukum Allah yang diberikan di Sinai; harapan karena perjanjian Allah yang tidak berubah dengan nenek moyang mereka (7:20). Sepertiga dari kitab ini menargetkan dosa-dosa umat-Nya; sepertiga lainnya melihat hukuman Allah yang akan datang; dan sepertiga lainnya menjanjikan harapan bagi umat beriman setelah penghakiman. Dengan demikian, tema penghakiman ilahi atas dosa yang tak terhindarkan digabungkan bersama dengan komitmen kekal Allah terhadap janji-janji kovenan-Nya. Kombinasi dari 1) konsistensi mutlak Allah dalam menghakimi dosa dan 2) komitmen yang teguh pada perjanjian-Nya melalui sisa umat-Nya memberikan kepada para pendengar pengungkapan yang jelas tentang karakter Penguasa alam semesta. Melalui campur tangan ilahi, Dia akan mendatangkan penghakiman atas orang-orang berdosa dan berkat bagi mereka yang bertobat.

Tantangan Interpretasi

Kesamaan verbal antara Mikha 4:1-3 dan Yesaya 2:2-4 menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang mengutip siapa. Penerjemah terbagi, tanpa jawaban yang jelas di kedua sisi. Karena kedua nabi itu hidup berdekatan satu sama lain, bernubuat selama periode yang sama, kesamaan ini dapat dimengerti. Allah memberikan pesan yang sama melalui dua pengkhotbah. Frasa pengantar, "pada hari-hari terakhir" (4:1, AYT), menumbangkan ayat-ayat ini dari penggenapan pasca-Pembuangan dan melibatkan kerangka waktu eskatologis seputar Kedatangan Kedua Kristus dan awal Milenium.

Selain Yesaya 2:2-4, tiga perikop lain dari Mikha dikutip di tempat lain dalam Kitab Suci. Mikha 3:12 dikutip dalam Yeremia 26:18, dengan demikian menyelamatkan nyawa Yeremia dari hukuman mati Raja Yoyakim. Mikha 5:2 dikutip oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat (Mat. 2:6) sebagai jawaban atas pertanyaan Herodes tentang tempat kelahiran Mesias. Mikha 7:6 digunakan oleh Yesus dalam Matius 10:35-36 ketika mengutus murid-murid-Nya.

Garis besar

A. Samaria dan Yehuda Dihukum (1:2-16)
B. Penindas Dikutuki (2:1-5)
C. Nabi Palsu Ditolak (2:6-11)
D. Janji Pembebasan (2:12, 13)

A. Para Pemimpin Saat Ini Bersalah (3:1-12)
B. Pemimpin yang Akan Datang Akan Melepaskan dan Memulihkan (4:1-5:15)

A. Pesan tentang Teguran dan Ratapan (6:1-7:6)
B. Pesan tentang Keyakinan dan Kemenangan (7:7-20)

  1. Superskripsi (1:1)
  2. Allah Mengumpulkan untuk Menghukum dan Menyelamatkan (1:2-2:13)
  3. Allah Menghakimi Penguasa dan Datang untuk Menyelamatkan (3:1-5:15)
  4. Allah Membawa Tuntutan dan Pembebasan Tertinggi (6:1-7:20)

(t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Grace to You
Alamat situs : https://gty.org/library/bible-introductions/MSB33
Judul asli artikel : Bible Introductions -- Micah
Penulis artikel : John MacArthur