Skip to main content

Menemukan Pengobatan Alkitab untuk Kecanduan Smartphone dalam "Through a Bible Lens" ("Melalui sebuah Lensa Alkitab")

Oleh: Mel Alexenberg

Tahun-tahun yang saya habiskan untuk meneliti tentang hubungan timbal balik antara budaya digital, proses kreatif, dan pemikiran berdasarkan Alkitab di Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan tahun-tahun saya menjabat sebagai seorang profesor di Columbia University dan universitas-universitas di Israel telah menginspirasi saya untuk menulis Through a Bible Lens: Biblical Insights for Smartphone Photography and Social Media (Melalui sebuah Lensa Alkitab: Wawasan-Wawasan Berdasarkan Alkitab untuk Fotografi Ponsel dan Media Sosial). Buku itu mengungkapkan sebuah pengobatan Alkitab untuk kecanduan smartphone yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia.

Smartphone menghadirkan sebuah paradoks budaya digital yang membebaskan sekaligus memperbudak. Mereka menawarkan tautan-tautan ke seluruh dunia yang ada dalam genggaman tangan Anda. Akan tetapi, rasa takut dan kecemasan karena terputus dari tautan-tautan itu dapat mengakibatkan kekacauan serius yang oleh para ahli psikologi disebut nomophobia, singkatan dari "NO-MObile-PHOne phoBIA" ("Fobia Tanpa Ponsel"). Untuk memperlengkapi blog buku saya, saya telah membuat blog baru yang berfokus pada masalah ini, yaitu Pengobatan Alkitab untuk Kecanduan Smartphone.

Kecanduan Smartphone

Intensitas epidemik global ini menjadi tampak jelas dalam sebuah pencarian Google dengan kata kunci "kecanduan smartphone" yang menghasilkan 42.500.000 situs. Sebanyak 7.450.000 orang mencari "pengobatan untuk kecanduan smartphone". Tulisan-tulisan ilmiah di Journal of Behavioral Addictions dan jurnal-jurnal tentang psikologi dan kesehatan umum lainnya mengatakan bahwa smartphone adalah kecanduan nonnarkoba terbesar pada abad ke-21.

Saya menulis Through a Bible Lens dalam bahasa budaya digital untuk menjangkau kaum milenial, populasi yang paling banyak kecanduan, sambil mengajarkan kepada semua generasi pemikiran-pemikiran yang paling terkini tentang bagaimana Alkitab menawarkan wawasan-wawasan yang baru terkait dampak teknologi baru pada kehidupan zaman sekarang.

Pengobatan untuk kecanduan smartphone tersembunyi dalam cerita penciptaan di Kejadian. Itu diungkapkan melalui terjemahan era digital saya dari Bahasa Ibrani, bahasa asli Alkitab. Ketika tinggal di Israel, bahasa Ibrani adalah bahasa yang saya pakai ketika mengajar para mahasiswa saya dan ketika berbicara dengan cucu-cucu saya.

Kebanyakan terjemahan bahasa Inggris untuk ayat pertama mengikuti Alkitab King James: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi" (Kejadian 1:1). Ketika saya menanyakan apakah ciptaan Allah yang pertama, pengguna bahasa Inggris menjawab, "langit". Akan tetapi, ketika saya membacanya dalam bahasa Ibrani, ada kata et yang ditambahkan. "Pada mulanya Allah menciptakan et langit dan et bumi." Itu menjadi ciptaan yang pertama sebelum langit dan bumi. Dalam terjemahan, et dihilangkan karena padanan katanya tidak ada dalam bahasa Inggris. Itu merupakan sebuah bentuk tata bahasa yang menghubungkan "menciptakan" dengan "langit" dan dengan "bumi".

Et dieja dengan huruf yang pertama dan yang terakhir dalam abjad Ibrani. "Langit" adalah sistem media rohani. Itu ditulis dengan 22 huruf Ibrani dari aleph sampai tav yang digunakan dalam penulisan Alkitab.

"Bumi" adalah sistem media materi yang terdiri dari 92 unsur yang ditulis dengan elektron dan proton yang membentuk atom dan molekul. Atom dan molekul adalah unsur-unsur dasar dari sistem materi. Molekul-molekul yang besar sekali, seperti DNA, mengandung kode dari segala bentuk kehidupan yang ditulis dengan dua pasang dua huruf: A-T, T-A dan C-G, G-C, pada anak-anak tangga pada struktur heliks ganda.

Akan tetapi, dalam zaman digital kita, "Bumi" telah meluas hingga mencakup sistem media dunia digital yang mengembalikan kita kepada ciptaan biner yang mula-mula, yaitu terang dan gelap, 1 dan 0, menyala dan mati. "Allah memisahkan terang itu dari gelap." (Kejadian 1:4) Bit dan byte adalah unsur-unsur dasar sistem media digital. Semua situs, blog, video, lagu, dan teks di internet yang Anda akses di The Cloud, jaringan dari semua jaringan, ditulis dalam sistem biner hari pertama Penciptaan.

Ketika saya menyadari bahwa kata dalam bahasa Ibrani untuk menyebut "Pada mulanya" adalah beresheet, mirip dengan kata bereshet yang artinya "jaringan", saya menerjemahkan ayat pertama Alkitab dari bahasa Ibrani aslinya menjadi:

"Dalam jaringan dari segala jaringan, Allah membuat sistem media untuk menciptakan langit dan bumi. Pada waktu bumi masih benar-benar kosong dan gelap, Allah menciptakan terang, lalu memisahkan terang dari kegelapan (1 dan 0)." (Kejadian 1, 2)

Cerita Alkitab menjelajahi dimensi-dimensi rohani dari kehidupan dalam dunia materiel. Cerita itu mengajarkan kepada kita bagaimana menurunkan langit ke bumi, bagaimana mengalami hal-hal rohani dalam kehidupan setiap hari.

Pengobatan Alkitab dalam Tiga Langkah

Through a Bible Lens menghadirkan pengobatan rohani untuk kecanduan smartphone dalam tiga langkah yang diambil dari bagian-bagian penting dalam Alkitab. Langkah pertama menunjukkan cara untuk menikmati segala hal yang terjadi di sekitar Anda dengan mematikan, mengabaikan, dan mencabut smartphone selama satu hari setiap minggu. Langkah selanjutnya mengajarkan kepada Anda bagaimana menggunakan smartphone Anda sendiri untuk menghentikan kecanduan smartphone. Itu menawarkan cara-cara kreatif untuk menetapkan ulang bagaimana Anda menggunakannya.

Langkah kedua, Reboot Your Smartphone for Spiritual Seeing (Nyalakan Ulang Smartphone Anda untuk Melihat yang Rohani) mengajarkan cara untuk menyalakan ulang smartphone Anda sehingga layarnya menjadi transparan. Anda akan belajar untuk melihat melampaui dunia digital pada layar Anda untuk mengalami dunia nyata dengan mengubah smartphone Anda menjadi kamera untuk memotret kehidupan Anda sehari-hari dari perspektif Alkitab. Langkah ketiga, Bible Blog Your Life (Buat Kehidupan Anda Menjadi Blog Alkitab), menjelaskan cara-cara menggunakan media sosial untuk membuat dan membagikan dialog yang bersemangat antara kisah hidup Anda yang sedang terjadi dan kisah Alkitab yang abadi. Obat yang diresepkan itu sama efektifnya untuk mencegah kecanduan smartphone.

Matikan, Abaikan, Cabut

"Enam hari lamanya pekerjaan harus dilakukan, tetapi hari yang ketujuh harus menjadi hari yang kudus, yaitu Sabat peristirahatan bagi TUHAN." (Keluaran 35:2)

Pakailah formula yang sudah dibuat berabad-abad lalu untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan mereka di Mesir untuk membebaskan Anda dari perbudakan oleh teknologi digital yang terlalu sering menguasai waktu-waktu saat kita terjaga. Sepuluh Perintah Allah memerintahkan agar kita mengingat seperti apa rasanya menjadi budak yang tidak pernah berhenti dari hal-hal yang sama yang diulang-ulang dalam hidup hari lepas hari.

Menghormati hari Sabat dengan mematikan, mengabaikan, dan mencabut smartphone sekali seminggu adalah langkah pertama dalam mengobati kecanduan smartphone. Itu merupakan konsep yang belum pernah terjadi sebelumnya di dunia kuno dengan relevansi yang kuat dalam budaya digital hari ini.

Jadikan setiap hari ketujuh berbeda dari enam hari lainnya dalam minggu itu. Jadikan hari itu sebagai Hari Ekologi dengan meninggalkan dunia dari cara kita melihatnya selama ini. Perhatikan saja ciptaan-ciptaan Allah daripada ciptaan-ciptaan manusia. Nikmatilah keluarga dan teman-teman, berjalan-jalanlah ke hutan dan ladang, dan perhatikanlah matahari terbit dan terbenam.

Nyalakan Ulang Smartphone Anda untuk Melihat yang Rohani

"Ya Tuhan, kebesaran, kekuatan, kemuliaan, kemenangan, dan keagungan, bahkan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik-Mu!" (1 Tawarikh 29:11)

Seperti prisma yang menguraikan cahaya putih menjadi warna-warna spektrum, Alkitab menguraikan spektrum terang Ilahi menjadi atribut-atribut yang mewarnai pikiran, perasaan, dan tindakan Anda. Nyalakan ulang smartphone Anda sehingga alat itu menjadi kamera yang mendokumentasikan cara-cara kreatif untuk melihat atribut-atribut Ilahi, yaitu belas kasih, kekuatan, kemuliaan, keagungan, dan kemenangan dalam kehidupan Anda setiap hari.

Karena Anda mungkin tidak dapat langsung membedakan atribut Ilahi mana yang Anda lihat, potretlah peristiwa apa pun yang Anda sukai. Satu sisi atau lebih dari atribut-atribut ini akan selalu ada di sana. Anda bisa memutuskan apakah Anda mendokumentasikan belas kasih atau kekuatan ketika Anda melihat kembali foto-foto Anda di rumah. Bagaimanapun, Anda mungkin mendapati bahwa Anda telah menangkap kedua atribut ini dalam satu tindakan.

Sambil memotret suatu tindakan belas kasih, kebaikan, kemurahan hati, Anda mungkin mendapati bahwa Anda telah secara bersamaan menangkap suatu tindakan kekuatan. Memotret seorang pemuda berotot yang sedang menolong seorang wanita tua memasukkan keranjang belanjaannya yang berat ke dalam bagasi mobilnya dapat mengungkapkan suatu perpaduan antara belas kasih dan kekuatan. Keseimbangan estetis antara hal-hal yang tampak berlawanan ini diekspresikan dalam atribut keindahan.

Dalam dua bab dalam buku saya, saya menyelidiki bagaimana kehidupan tokoh-tokoh Alkitab menunjukkan atribut-atribut Ilahi ini: Abraham dan Rut mewujudkan belas kasih, Ishak dan Sara adalah teladan kekuatan, Yakub dan Ribka mewakili keindahan, kemenangan ditunjukkan oleh Musa dan Miryam, dan keagungan oleh Harun dan Debora.

Buat Kehidupan Anda Menjadi Blog Alkitab

"Karena TUHAN, Allahmu, berjalan di tengah-tengah perkemahanmu." (Ulangan 23:14)

Bagian Alkitab ini mengajarkan bahwa ke mana pun Anda mengarahkan lensa smartphone, Anda akan melihat Allah sedang bertindak, Anda akan melihat Allah menatap balik kepada Anda. Itu mengajak Anda untuk membuka mata Anda melihat segala sesuatu yang ada di tengah-tengah Anda dengan kekaguman. Melihat dengan mata penuh kekaguman adalah melihat untuk pertama kali setiap saat.

Dalam novelnya, City of God, E.L. Doctorow menulis bahwa pewahyuan agama tersembunyi dalam budaya kita, muncul dalam sikap zaman kita. Itu akan ada di permukaan tanah, di jalanan; itu akan muncul di lalu lintas jalan raya, sulit dibedakan dari hal-hal lainnya.

Istri saya, Miriam, dan saya mengundang Anda untuk meniru proyek Bible Blog Your Life yang kami buat untuk merayakan kehidupan kami bersama. Anda bisa melihatnya di bibleblogyourlife.blogspot.com. Kami mengunggah sejumlah foto dan teks Tweet tentang bagaimana kehidupan kami minggu itu merupakan refleksi dari suatu bagian dalam Alkitab. Interaksi manusia kami luas hingga mencakup cucu-cucu kami sebagai blogger tamu.

Membuat blog Alkitab dapat membantu Anda menemukan makna yang diperbarui dalam kehidupan Anda dengan membuat sebuah dialog yang menarik antara kisah kehidupan Anda yang sedang terjadi dengan kisah dalam Alkitab yang abadi melalui fotografi dan tulisan kreatif. Itu menghadirkan kesempatan untuk menggunakan imajinasi Anda untuk menemukan bagaimana kisah-kisah dalam Alkitab memberikan wawasan-wawasan baru untuk melihat dimensi-dimensi rohani perjalanan kisah Anda.

Melihat kehidupan Anda melalui sebuah lensa Alkitab sebagai sebuah kisah yang koheren/bertalian secara logis dapat memberikan makna yang sangat dalam pada hidup Anda. Pahamilah signifikansi peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Anda dengan merangkai mereka ke dalam sebuah urutan cerita. Anda bisa membuat rasa rohani kehidupan Anda dengan menceritakannya sebagai sebuah kisah melalui rangkaian foto dalam dialog dengan teks kreatif yang diinspirasi dari ayat-ayat Alkitab.

Kisah Alkitab adalah tampilan dunia kuno yang kaya dan multidimensi yang secara luar biasa dapat diakses oleh pembaca sekarang. Kisah itu menghidupkan orang-orang yang menakjubkan dan interaksi mereka yang kompleks yang telah menjadi sumber kegembiraan para pembaca dari generasi ke generasi selama ribuan tahun.

Bentuk blog merupakan struktur literatur dan artistik yang ideal untuk merekam pengalaman-pengalaman Anda dan memberi komentar pada hal-hal itu. Di antara media-media sosial, blog membuka kesempatan untuk membagikan kisah-kisah kehidupan kepada orang lain di seluruh dunia melalui blogsphere dan Twitterverse.

Dimensi Rohani Kehidupan Setiap Hari

Saya rasa penting untuk menutup artikel ini dengan pemikiran dari salah satu pemimpin rohani abad ke-20 yang paling berpengaruh, Menachem M. Schneerson, yang dikenal sebagai Lubavicher Rebbe. Saya beruntung pernah belajar secara pribadi dari Rebbe selama beberapa tahun. Wawasannya yang cemerlang yang meresap ke dalam Through a Bible Lens itu relevan untuk menyalakan ulang relasi kita dengan smartphone dari konsentrasi pada layar menjadi berfokus pada setiap aspek kehidupan sehari-hari.

Rebbe mengajarkan kepada kita bahwa tidaklah cukup untuk mendasarkan konten pada kenaikan rohani kita, tingginya jiwa kita dalam kedekatan kepada Allah. Kita harus berjuang secara rohani untuk turun ke dalam dunia dan ke dalam setiap bagiannya -- dunia pekerjaan dan kehidupan sosial -- hingga mereka bukan saja tidak mengalihkan perhatian kita dari pengejaran akan Allah, tetapi mereka menjadi sebuah bagian yang penuh dari pengejaran akan Allah itu. (t/Jing-jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : The Times of Israel
Alamat situs : https://blogs.timesofisrael.com/discovering-a-bible-cure-for-smartphone-addiction-in-through-a-bible-lens/
Judul asli artikel : Discovering a Bible Cure for Smartphone Addiction in "Through a Bible Lens"
Penulis artikel : Mel Alexenberg
Tanggal akses : 10 September 2019