Dalam buku "How to Read the Bible for All Its Worth", para penulisnya, Gordon D. Fee dan Douglas Stuart, memperlengkapi pembaca dengan sebuah panduan yang baik tentang bagaimana mempelajari tiap versi Alkitab dan membacanya secara cerdas. Ini adalah satu dari sepuluh buku untuk penggunaan Alkitab terfavorit saya. Berikut ini adalah sejumlah informasi kecil dari dua bab pertama.
Alkitab bersifat manusiawi dan spiritual pada waktu yang bersamaan--itu adalah firman Allah yang diberikan dalam bahasa manusia dalam sejarah.
Alkitab bukanlah serangkaian dalil dan perintah; itu bukanlah semata-mata koleksi "Perkataan dari Allah Sang Kepala".
Satu persoalan serius yang dimiliki masyarakat tentang Alkitab bukanlah kurangnya pemahaman ... melainkan kurangnya ketaatan terhadapnya--mewujudkannya dalam praktik.
Tugas penafsiran melibatkan mahasiswa/pembaca dalam dua tahapan. Pertama, seseorang harus mendengarkan Firman yang mereka dengar ... dulu dan di tempat itu (eksegesis -- menggali teks Alkitab untuk memahami maknanya - Red.). Kedua, Anda harus mempelajari Firman yang sama di sini dan pada saat ini (hermeneutika -- proses menafsirkan teks yang terjadi dalam proses eksegesis - Red.).
Setiap orang adalah seorang penafsir. Pertanyaannya adalah apakah Anda akan menjadi seorang penafsir yang baik?
Kunci untuk penafsiran yang baik, dan oleh karenanya untuk pembacaan Alkitab yang cerdas, adalah dengan belajar bagaimana membaca teks secara cermat dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat dari teks. Ada dua jenis pertanyaan dasar yang harus diajukan seseorang pada setiap ayat Alkitab: pertanyaan-pertanyaan yang terkait pada konteks dan pertanyaan-pertanyaan yang terkait pada isi.
Konteks literer berarti pertama-tama bahwa firman memiliki makna dalam tiap kalimat, dan kedua bahwa kalimat-kalimat dalam Alkitab sebagian besar hanya bisa dimaknai dengan jelas dalam hubungannya dengan kalimat sebelum dan sesudahnya. Penafsiran yang benar membawa kelegaan bagi pikiran serta sentuhan atau lecutan bagi hati.
Pertanyaan kontekstual terpenting yang akan Anda selalu tanyakan--dan harus ditanyakan lagi dan lagi di tiap kalimat dan paragraf--adalah "Apa maksudnya?"
Anda dapat melakukan penafsiran Alkitab dengan sesedikit mungkin bantuan dari luar--sebuah terjemahan yang baik, kamus Alkitab yang baik, dan beberapa buku tafsiran yang baik. Pembacaan renungan bukanlah satu-satunya hal yang harus dilakukan seseorang. Ia juga harus membaca untuk belajar dan memahami.
Arti sebenarnya dari teks Alkitab bagi kita adalah apa yang sesungguhnya dimaksudkan Allah ketika teks itu dilafalkan pertama kali. Hambatan ketika hanya menggunakan satu versi terjemahan saja adalah bahwa Anda, dengan demikian, berkomitmen pada pilihan penafsiran teks dari terjemahan tersebut sebagai Firman Allah. (t/Aji)
Diterjemahkan dari:
Nama situs:Bible Engagement Blog: JumpIntoTheWord
Alamat situs:http://www.jumpintotheword.com/2016/08/09/how-to-read-the-bible-for-all-its-worth/
Judul asli artikel::How to Read the Bible for All Its Worth
Penulis:Tidak dicantumkam
Tanggal akses:18 April 2017
- Log in to post comments