Berikut ini adalah beberapa saran dari artikel yang saya tulis baru-baru ini untuk majalah Tabletalk milik Ligonier:
Pertama, gunakanlah studi Alkitab Anda dengan bijaksana.
Fitur yang paling penting dalam sebuah studi Alkitab adalah garis horizontal yang memisahkan teks Alkitab dari penafsiran Alkitab. Semua yang berada di atas garis tersebut tidak dapat salah dan sempurna. Segala sesuatu yang berada di bawah garis tersebut dipenuhi dengan maksud yang baik tetapi mungkin tidak benar. Kita harus menjadi seperti orang-orang Berea yang menguji ajaran yang mereka terima dengan firman Allah yang berotoritas (Kisah Para Rasul 17:11; lihat 1 Tesalonika 5:21). Mengutip Galatia 1:8-9, "Kalau kami atau seorang malaikat dari surga memberitakan kepadamu Injil yang bertentangan dengan apa yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia." (AYT)
Kedua, gunakanlah studi Alkitab Anda untuk lebih dari sekadar catatan.
Saya yakin bahwa bagian yang paling jarang digunakan, tetapi sangat penting dari sebuah Alkitab yang baik adalah pendahuluan/pengantar dari setiap kitab di Alkitab. Pembacaan yang cermat terhadap pendahuluan/pengantar akan menolong Anda untuk melihat gambaran besarnya. Gunakanlah pendahuluan/pengantar Alkitab dengan baik, dan Anda akan lebih kecil kemungkinannya untuk mengambil suatu ayat di luar konteksnya.
Ketiga, gunakan lebih dari satu Alkitab.
Tidak semua studi Alkitab dibuat sama. Ada beberapa yang sangat saya rekomendasikan dan ada juga yang tidak saya sarankan untuk digunakan oleh orang Kristen. Jangan membuat keputusan Anda hanya berdasarkan kualitas dari sebuah Alkitab atau daya tarik desain atau janji-janji yang tertera di dalam kotaknya. Sebaliknya, lakukanlah riset untuk mengetahui posisi teologis dari studi Alkitab tersebut, siapa yang menulis dan menyunting catatan-catatannya, dan apakah ada fokus atau tema yang ingin diangkat.
Keempat, gunakanlah studi Alkitab Anda sebagai kesempatan untuk menafsirkan Alkitab dengan persekutuan orang-orang kudus.
Beberapa orang keberatan untuk mempelajari Alkitab. Lagipula, apakah kita membutuhkan semua catatan ini untuk memberitahukan kepada kita apa yang sebenarnya dikatakan oleh Alkitab? Akan tetapi, "Allah telah menetapkan dalam jemaat ... para guru" (1 Korintus 12:28, AYT). Seperti yang dikatakan oleh C.H. Spurgeon, "Tampaknya aneh, bahwa orang-orang tertentu yang berbicara begitu banyak tentang apa yang Roh Kudus nyatakan kepada diri mereka sendiri, harus berpikir begitu sedikit tentang apa yang Dia nyatakan kepada orang lain."
Studi Alkitab terbaik tidak menyajikan penafsiran-penafsiran baru yang mengejutkan. Alkitab menempatkan Anda dalam dialog dengan para penafsir terbaik -- para pengajar yang merupakan karunia Allah bagi gereja -- untuk membantu kita menggunakan firman-Nya dengan benar. Ketika mereka melakukannya, kita benar-benar dapat berkata: segala kemuliaan hanya bagi Allah.
(t/Jing-jing)
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | The Gospel Coalition |
Alamat situs | : | https://www.thegospelcoalition.org/blogs/justin-taylor/4-tips-for-using-a-study-bible-well/ |
Judul asli artikel | : | 4 Tips for Using a Study Bible Well |
Penulis artikel | : | Justin Taylor |
- Log in to post comments