4 Alasan Pentingnya Disiplin Rohani
Pembinaan rohani adalah proses komunal yang disengaja untuk bertumbuh dalam hubungan kita dengan Allah dan menjadi serupa dengan Kristus melalui kuasa Roh Kudus. "Proses yang disengaja" ini menunjukkan peran kita yang bermitra dengan Allah dalam transformasi kita.
Apakah disiplin rohani itu?
Dalam 1Tim. 4:7, AYT, Paulus menginstruksikan Timotius untuk "melatih diri untuk hidup dalam kesalehan". Paulus melanjutkan dengan mengatakan, "latihan jasmani terbatas gunanya, tetapi kesalehan itu berguna dalam segala hal karena mengandung janji untuk kehidupan sekarang dan juga kehidupan yang akan datang" (1Tim. 4:8, AYT).
Namun, bukankah kerohanian juga seperti otot yang bisa kita bentuk hingga menjadi besar dan kuat? Dapatkah kita melatih diri kita untuk menjadi saleh?
Latihan rohani kita.
Selama berabad-abad, orang-orang Kristen telah menggunakan banyak kegiatan (atau disiplin) untuk melatih diri mereka agar selaras dengan Allah, sehingga Ia dapat melakukan pekerjaan-Nya dalam mereka. Secara alkitabiah, disiplin rohani ini termasuk:
- Pembacaan Kitab Suci
- Doa
- Berkomunitas
- Puasa
- Pengakuan Dosa
- Penundukan diri
- Menyanyikan pujian
- Perayaan
4 Alasan mengapa disiplin rohani itu penting.
1. Yesus meneladankan hal itu.
Yesus adalah satu-satunya pribadi sempurna yang pernah hidup, dan Dia tetap mempraktikkan disiplin rohani. Di seluruh Injil, kita melihat Yesus:
- Berdoa (Luk. 5:16)
- Membaca Kitab Suci (Luk. 4:17-21)
- Puasa (Mat. 4:2)
- Menundukkan diri (Mat. 26:39)
- Menyanyikan pujian (Mat. 26:30)
- Berkomunitas (Luk. 22:7-23)
2. Tinggal dalam Kristus bukanlah kegiatan yang pasif.
Yesus memberi tahu kita "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Setiap orang yang tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, dia akan berbuah banyak karena terpisah dari-Ku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh. 15:5, AYT). Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa tinggal dalam Kristus bukanlah kegiatan yang pasif. Yesus memberi tahu kita bahwa tetap terhubung dengan-Nya adalah sesuatu yang harus kita usahakan secara aktif.
3. Disiplin membantu kita memahami "kerohanian".
Sangat mudah bagi kita untuk berpikir bahwa tanggung jawab kita sebagai anak Tuhan adalah menghindari perilaku buruk. Dan, meskipun menyangkal diri kita dan membuat pengorbanan yang disengaja itu penting, kita bertumbuh ketika kita melihat bahwa kerohanian kristiani adalah sebuah undangan untuk hidup sesuai tujuan yang dimaksudkan. Kita tidak hanya dipanggil untuk menghindari perilaku buruk, tetapi untuk mencari kehendak Allah.
4. Disiplin membantu kita memahami kedagingan kita.
Terlepas dari apa yang terkadang kita pikirkan, kita bukanlah sekadar roh yang terperangkap dalam tubuh fisik. Allah merancang kita sebagai perpaduan penting dari tubuh, jiwa (kehendak), dan roh. Namun, ketika kita mencoba mencari tahu di mana ketiganya berbatasan, kita mengalami masalah. Mereka terhubung secara dinamis, dan keadaan atau kesehatan salah satunya akan memiliki pengaruh langsung pada dua yang lainnya.
Kekuatan disiplin rohani.
Seperti atlet yang melatih diri mereka sendiri untuk melampaui batas fisik mereka, latihan rohani memungkinkan kita untuk melakukan apa yang tidak dapat kita lakukan dengan usaha kita sendiri. Saat kita menginvestasikan energi kita untuk mengembangkan disiplin rohani, kita bermitra dengan Allah dalam pertumbuhan dan transformasi kita. Kemudian, kita dapat bertumbuh dalam anugerah-Nya dan menghasilkan buah.
Selengkapnya »
|