Skip to main content

Istana Raja Daud? Bukti Arkeologis Baru Ditemukan di Sefela Yudea

Ahli arkeologi telah menemukan apa yang mereka yakini, kemungkinan, istana Raja Daud di Sefela Yudea. Gudang-gudang kerajaan juga ditemukan dalam penggalian arkeologis gabungan antara Hebrew University dan Israel Antiquities Authority di Khirbet Qeiyafa. Keduanya adalah dua bangunan terbesar yang diketahui dibangun pada abad ke-10 sM di Kerajaan Yehuda.Istana Raja Daud

Dua bangunan publik kerajaan, yang jenisnya belum pernah ditemukan sebelumnya di Kerajaan Yudea pada abad ke-10 sM, ditemukan tahun lalu oleh para peneliti dari Hebrew University dan Israel Antiquities Authority di Khirbet Qeiyafa -- sebuah kota benteng di Yudea yang diperkirakan berasal dari masa Raja Daud dan diidentifikasi sebagai kota Alkitabiah Saaraim.

Salah satu bangunan diidentifikasikan oleh para peneliti, Profesor Yossi Garfinkel dari Hebrew University dan Saar Ganor dari Israel Antiquities Authority, sebagai istana Daud, dan struktur bangunan lain yang berperan sebagai gudang kerajaan yang sangat besar.

Pada tanggal 18 Juli, penggalian, yang dilakukan selama tujuh tahun belakangan ini, hampir berakhir. Menurut Profesor Yossi Garfinkel dan Sa'ar Ganor, "Khirbet Qeiyafa adalah contoh terbaik yang terekspos sampai hari ini dari sebuah kota benteng dari zaman Raja Daud. Bagian selatan dari sebuah istana yang sangat besar, yang membentang sepanjang wilayah seluas kira-kira 1.000 meter persegi, terungkap di atas kota tersebut. Dinding yang mengitari istana tersebut kira-kira 30 meter panjangnya, dan sebuah jalan masuk yang mengesankan terletak di situ, dan orang bisa turun ke gerbang selatan kota, di balik Lembah Ela. Di sekitar perimeter istana tersebut, terdapat ruangan-ruangan yang di dalamnya ditemukan berbagai instalasi -- bukti dari suatu industri logam, bejana-bejana tembikar khusus, dan fragmen-fragmen bejana pualam yang diimpor dari Mesir.

Istana tersebut terletak di pusat situs tersebut dan mengontrol/mengawasi semua bangunan yang lebih rendah darinya di dalam kota. Dari sini, orang bisa punya pemandangan yang sangat baik ke kejauhan, mulai dari sejauh Laut Mediterania di sebelah barat sampai ke Pegunungan Hebron dan Yerusalem di sebelah timur. Ini adalah sebuah lokasi yang ideal untuk mengirimkan pesan dengan menggunakan sinyal-sinyal api. Sayangnya, banyak bagian dari istana ini hancur sekitar 1.400 tahun kemudian ketika sebuah rumah pertanian dibangun di sana pada masa Bizantium."

Sebuah bangunan berpilar yang kira-kira 15 meter panjangnya dan 6 meter lebarnya terekspos di bagian utara kota, yang digunakan sebagai gudang administrasi. Menurut para peneliti, "Di dalam bangunan inilah, kerajaan menyimpan pajak yang diterimanya dalam bentuk produk pertanian yang dikumpulkan dari para penduduk di desa-desa yang berbeda di wilayah Sefela Yudea. Ratusan guci penyimpanan ditemukan di situs tersebut, yang gagangnya dicap dengan segel resmi sebagaimana yang menjadi kebiasaan Kerajaan Yehuda selama berabad-abad."

Istana dan gudang-gudang tersebut adalah bukti konstruksi yang disponsori negara dan sebuah organisasi administrasi pada masa pemerintahan Raja Daud. "Ini adalah bukti tegas akan keberadaan kerajaan tersebut, yang diketahui telah mendirikan pusat-pusat administrasi di titik-titik strategis," kata para arkeolog. "Sampai saat ini, tidak ada istana yang ditemukan, yang bisa dengan jelas dianggap berasal dari abad ke-10 sM seperti yang kita bisa sekarang ini. Khirbet Qeiyafa kemungkinan hancur dalam salah satu pertempuran melawan bangsa Filistin pada sekitar tahun 980 sM. Istana yang terungkap saat ini dan kota benteng yang ditemukan dalam tahun-tahun terakhir ini adalah satu tingkatan lain untuk memahami tentang permulaan Kerajaan Yehuda."

Tereksposnya kota Alkitabiah di Khirbet Qeiyafa dan pentingnya penemuan-penemuan yang ditemukan di sana telah menuntun Israel Antiquities Authority untuk bertindak bersama-sama dengan Nature and Parks Authority dan agen-agen perencanaan untuk membatalkan konstruksi permukiman baru yang direncanakan dibangun di dekat sana dan untuk mempromosikan pendeklarasian wilayah di sekitar situs tersebut sebagai sebuah taman nasional. Rencana ini berasal dari keyakinan bahwa situs tersebut akan dengan cepat menjadi sebuah tempat yang akan menarik sejumlah besar pengunjung yang akan sangat tertarik padanya, dan darinya orang-orang akan mampu mempelajari tentang budaya sebuah negara pada zaman Raja Daud. (t/Odysius)


Diterjemahkan dari:
Nama situs: ScienceDaily
Alamat situs: Judul asli artikel: King David's palace? New archaeological evidence uncovered in Judean Shephelah
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 2 Mei 2017