PA Online: Alki-TOP
|
Teknologi
Teknologi adalah bagian penting dalam hidup manusia modern, tetapi bagaimana firman Tuhan menilai dan menuntun penggunaannya? Sepanjang September 2025, PA Online Seri Alki-TOP membahas lima topik yang menolong kita melihat teknologi dari perspektif Alkitab. Dimulai dari Kolose 1:15–17, kita diingatkan bahwa Kristus adalah sumber dan tujuan segala ciptaan, termasuk teknologi. Habakuk 2:18–20 menegur kecenderungan manusia menyembah hasil ciptaan, memperingatkan bahwa teknologi tidak boleh menjadi berhala. Dari kisah Bezalel dan Aholiab dalam Keluaran 36:1–7, kita belajar bahwa keterampilan dan hikmat untuk berkarya berasal dari Allah dan seharusnya dipersembahkan bagi-Nya. Roma 1:21–25 membuka mata kita bahwa dosa membuat manusia menukar kemuliaan Allah dengan ciptaan fana, sehingga penyalahgunaan teknologi dapat menjadi bentuk penyembahan berhala. Sebagai penutup, Wahyu 21:24–27 menghadirkan pengharapan: segala karya, budaya, dan teknologi yang murni dibawa masuk ke Yerusalem Baru sebagai persembahan bagi Allah. Rangkaian ini meneguhkan bahwa teknologi hanyalah sarana, dan tujuan akhirnya adalah memuliakan Kristus.
1. Kristus Sumber Segala Sesuatu (Kolose 1:15–17)
Pernahkah kita berpikir bahwa teknologi seperti HP, internet, media sosial, bahkan AI ada karena Kristus? Rasul Paulus dalam Kolose 1:15–17 menegaskan bahwa segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dan utama, dan dalam Dia seluruh alam semesta berdiri tegak. Artinya, teknologi bukan sekadar hasil kepintaran manusia, melainkan buah dari akal budi yang Allah berikan, sehingga tujuannya pun harus kembali kepada Dia. Melalui tema "Teknologi" yang diusung oleh PA Online Alki-TOP sepanjang September ini, kita diajak merenungkan tentang bagaimana seharusnya orang percaya memandang dan memperlakukan teknologi, apakah kita hanya menikmatinya untuk kenyamanan diri, ataukah sudah menggunakannya sebagai sarana memuliakan Kristus? Setiap sesi dalam bulan ini menantang kita untuk menempatkan Kristus sebagai pusat dari segala sesuatu, termasuk teknologi, sebab hanya dalam Dia segala sesuatu ada dan menemukan maknanya. |
Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Kristus Sumber Segala Sesuatu dalam Kolose 1:15-17.
- Simak: Menurut ayat 15, siapakah yang disebut "gambar Allah yang tidak kelihatan"?
- Analisa: Mengapa Kristus disebut sebagai "gambar Allah yang tidak kelihatan"?
- Belajar: Setujukah jika kita simpulkan bahwa Kristus adalah sumber dari segala sesuatu, termasuk teknologi? Mengapa?
- Doa/Diskusi: Jika teknologi modern (AI, robot, senjata nuklir) juga bagian dari "segala sesuatu" yang diciptakan, apakah itu berarti Tuhan memang menghendakinya?
- Aplikasi: Sudahkah kamu menggunakan teknologi (HP, media sosial, AI, dll.) untuk Kristus? Tunjukkan 1 contoh penerapan praktis bagaimana kamu sudah memakai teknologi untuk (memuliakan) Kristus.
|
|
2. Jangan Menyembah Ciptaan Manusia (Habakuk 2:18–20)
Di tengah dunia yang semakin digital, manusia sering memberi tempat terlalu besar bagi hasil ciptaannya sendiri. Habakuk 2:18–20 menegaskan bahwa apa pun yang dibuat manusia -- patung pada masa lalu maupun teknologi pada masa kini -- tidak layak disembah. Betapapun canggih dan memukau, teknologi hanyalah alat yang terbatas, bukan penyelamat. Berhala, meskipun berlapis emas dan perak, tetap kosong dan tak berdaya. Sebaliknya, hanya Tuhan yang hidup dan berdaulat, yang berdiam di bait-Nya yang kudus, layak menerima sembah dari seluruh bumi. Melalui PA Online Alki-TOP ini, kita diajak melihat bahaya ketika teknologi mengambil posisi Allah dalam hati, sekaligus belajar menempatkan Kristus sebagai pusat hidup. Sebab ketika Dia yang terutama, teknologi kembali ke tempat yang benar: sekadar sarana untuk memuliakan Tuhan, bukan menggantikan-Nya. |
Berikut contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Jangan Menyembah Ciptaan Manusia dalam Habakuk 2:18-20.
- Simak: Menurut ayat 18, dari mana asal-usul berhala?
- Analisa: Mengapa patung pahatan dan patung tuangan karya manusia disebut sebagai "pengajar/guru dusta"?
- Belajar: Dari ayat-ayat yang kita pelajari hari ini, apa perbandingan antara penyembahan kepada Allah yang berdiam dalam bait-Nya yang kudus dengan penyembahan kepada karya ciptaan manusia, seperti teknologi?
- Doa/Diskusi: Berhala ciptaan manusia zaman dahulu tidak bisa berbicara karena "batu yang bisu", tetapi teknologi ciptaan manusia zaman ini bisa "bicara" (misalnya chatbot, AI, dll.) dan bisa menolong. Bagaimana menurut pendapatmu, bolehkah teknologi disembah? Mengapa?
- Aplikasi: Habakuk menegaskan bahwa hanya Tuhan yang layak disembah. Bagaimana Anda bisa menempatkan Tuhan di atas segala hal pada era digital ini? Bagikan satu langkah praktis bagaimana tetap menempatkan Tuhan di atas segala sesuatu!
|
|
3. Tuhan yang Memberi Keterampilan (Keluaran 36:1–7)
Segala keterampilan sejati berasal dari Tuhan. Kisah Bezalel, Aholiab, dan para ahli dalam Keluaran 36:1–7 menunjukkan bahwa hikmat, pengertian, dan kerelaan hati untuk bekerja diberikan langsung oleh Allah. Mereka diperlengkapi bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk membangun Kemah Suci, tempat hadirat Tuhan dinyatakan. Menariknya, bangsa Israel memberi dengan begitu sukarela sampai Musa harus menghentikan mereka karena bahan yang terkumpul sudah lebih dari cukup. Gambaran ini relevan bagi kita pada era digital: keterampilan desain, menulis, coding, membuat konten, hingga menguasai teknologi modern -- semuanya adalah karunia Tuhan. Melalui PA Online Alki-TOP ini, kita diingatkan untuk tidak menyombongkan diri atas kemampuan yang dimiliki, tetapi mempersembahkannya bagi kemuliaan-Nya. Pertanyaannya, sudahkah kita menyerahkan keterampilan kita, termasuk di dunia digital, untuk membangun ruang di mana orang dapat semakin dekat dengan Tuhan? |
Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Tuhan yang Memberi Keterampilan dalam Keluaran 36:1-7.
- Simak: Menurut ayat 1-2, sebutkan nama 2 orang (di antara para pekerja ahli lain) yang dipilih Tuhan untuk melakukan pekerjaan pembangunan Kemah Suci? Dari mana asal keahlian dan pengertian yang mereka miliki?
- Analisa: Apa pentingnya pernyataan bahwa Bezalel dan Aholiab menerima karunia "hikmat dan pengertian" dari Tuhan?
- Belajar: Apa yang dapat kita pelajari tentang Allah yang memberi keterampilan, kerelaan, dan kelimpahan untuk pekerjaan pembangunan Kemah Suci-Nya?
- Doa/Diskusi: Adakah bedanya antara orang yang mengakui bahwa keterampilan berasal dari Tuhan, dengan orang yang mengakui bahwa keahlian atau kecerdasannya berasal dari dirinya sendiri?
- Aplikasi: Sebutkan keterampilan apa yang Tuhan sudah percayakan kepadamu dan bagaimana kamu dapat mempersembahkannya bagi kemuliaan Tuhan pada era digital/AI ini!
|
|
4. Teknologi Disembah?? (Roma 1:21–25)
Manusia diciptakan untuk mengenal dan memuliakan Allah, tetapi dosa mengubah arah penyembahan kita. Roma 1:21–25 menyingkapkan bagaimana hati menjadi gelap, pikiran kosong, dan kemuliaan Allah ditukar dengan ciptaan yang fana. Akibatnya, manusia menyembah apa yang mereka buat sendiri, bukan Sang Pencipta yang kekal. Jika dahulu berhala berbentuk patung atau gambaran makhluk, di zaman digital ini berhala bisa berupa teknologi, popularitas, atau gaya hidup modern yang dipuja. Alkitab menegaskan, masalahnya bukan pada ciptaan itu sendiri, melainkan pada hati yang sengaja menolak Allah dan menukar kebenaran dengan dusta. Melalui PA Online Alki-TOP ini, kita diajak melihat teknologi dari perspektif iman: apakah ia sekadar alat yang kita gunakan, atau sudah menjadi "allah" baru yang menguasai hidup kita? Sebab hanya dengan menyembah Sang Pencipta, kita menemukan arah hidup yang benar dan kekal. |
Berikut contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Teknologi Disembah?? dalam Roma 1:21-25.
- Simak: Manusia mengenal Allah, tetapi apakah mereka memuliakan Allah dan mengucap syukur pada-Nya? (ayat 21)
- Analisa: Mengapa sikap "tidak memuliakan Allah" dan "tidak mengucap syukur" dalam ayat 21, menjadi akar untuk manusia penyembahan berhala?
- Belajar: Apa yang kita pelajari tentang sifat manusia setelah jatuh dalam dosa?
- Doa/Diskusi: Jika Paulus hidup pada zaman digital, apakah ia akan melihat scrolling tanpa henti atau kecanduan HP adalah bentuk penyembahan berhala yang sama seriusnya dengan penyembahan patung pada zamannya?
- Aplikasi: Apakah ada hal dalam hidupmu (pekerjaan, teknologi, orang tertentu, atau diriku sendiri) yang diam-diam menjadi lebih penting dan lebih kamu andalkan daripada Allah? Sharekan apa langkah praktis yang harus kamu lakukan untuk mencegah itu terjadi.
|
|
5. Karya Manusia Adalah bagi Allah (Wahyu 21:24–27)
Apa arti sejati dari karya manusia di hadapan Allah? Dalam sesi terakhir PA Online Alki-TOP bulan Teknologi ini, kita menggali Wahyu 21:24–27 dan melihat bahwa karya manusia bukanlah tujuan akhir, melainkan persembahan yang dibawa ke hadapan Tuhan. Rasul Yohanes menuliskan bahwa bangsa-bangsa dan raja-raja akan membawa kekayaan mereka masuk ke Yerusalem Baru, tetapi hanya yang kudus dan murni yang akan diterima, sedangkan yang najis, keji, dan dusta tidak akan masuk. Gambaran ini menegaskan bahwa hasil kerja, budaya, bahkan teknologi akan diuji: apakah semuanya selaras dengan terang Kristus atau justru bertentangan dengan-Nya. Karena itu, keterampilan, kreativitas, dan inovasi yang kita miliki hari ini harus diarahkan untuk memuliakan Allah, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Sesi ini menantang kita bertanya: teknologi dan karya apa yang sedang kita bangun? Apakah akan lenyap seperti debu, atau menjadi persembahan kekal bagi Tuhan? Sebab, hanya yang benar dan murni yang akan tinggal bersama Allah selama-lamanya. |
Berikut contoh pertanyaan yang didiskusikan dalam PA Online Alki-TOP Karya Manusia Adalah bagi Allah dalam Wahyu 21:24-27.
- Simak: Apa yang akan terjadi dengan bangsa-bangsa dan raja-raja di bumi? (ayat 24)
- Analisa: Siapakah yang dimaksud dengan "bangsa-bangsa" yang berjalan dalam cahaya Allah?
- Belajar: Manusia seperti apa yang nanti akan masuk ke dalam Yerusalem baru?
- Doa/Diskusi:Hasil karya, kekayaan, dan budaya manusia seperti apa yang akan dibawa ke Yerusalem Baru? Apakah termasuk teknologi, teknologi seperti apa yang akan dibawa ke Yerusalem Baru?
- Aplikasi: Apakah kamu sudah memakai teknologi untuk mencerminkan terang Kristus dan memuliakan Tuhan? Berikan salah satu contoh praktisnya.
|
|
|
Bahan PA21
|
Teknologi dari Kacamata Alkitab
|
Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung, dan saat ini dunia sedang memasuki era baru dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI). Kehadiran AI membawa banyak pertanyaan sekaligus tantangan bagi orang percaya: Apakah AI berbahaya? Apakah AI akan menggantikan manusia? Bagaimana sikap orang Kristen dalam menghadapinya? Kata "AI" memang tidak muncul dalam Alkitab, tetapi Alkitab menyediakan kebenaran, prinsip, dan misi kekal Allah yang relevan untuk membimbing kita menggunakan teknologi dengan benar. |
|
Karena itu, orang Kristen dipanggil untuk tidak hanya melek teknologi, tetapi juga cerdas Alkitab. Hanya dengan membaca, memahami, dan menghidupi firman Tuhan, kita bisa memiliki sudut pandang yang benar dalam memandang perkembangan dunia digital. Kita membutuhkan Digital Christian Worldview yang kokoh, supaya dalam derasnya arus inovasi manusia, kita tetap menjadikan Kristus sebagai pusat dan tujuan akhir dari segala sesuatu, termasuk dalam penggunaan teknologi AI. |
|
Alkitab memberikan beberapa prinsip penting yang menolong kita menilai teknologi secara benar dan bijaksana. Berikut enam kacamata Alkitab yang dapat kita gunakan untuk melihat dan menyikapi teknologi, termasuk AI: |
- Dari Tuhan (Kolose 1:16-17; Yakobus 1:17)
Manusia adalah Imago Dei, diciptakan sesuai dengan gambar rupa Allah. Karena itu, semua kepandaian manusia untuk menciptakan teknologi adalah dari Allah, termasuk teknologi AI. Teknologi adalah dari Tuhan.
- Adalah Alat (Kejadian 4)
Dengan kepandaian yang diberikan Allah, manusia menciptakan berbagai macam teknologi untuk mempermudah hidup manusia. Namun, dengan alat-alat yang sama manusia bisa memakainya untuk tujuan-tujuan yang jahat.
- Untuk Menolong (Matius 5:16; Filipi 4:8)
Tuhan memberikan, bahkan mengajarkan banyak teknologi supaya manusia bisa hidup lebih baik. Teknologi adalah anugerah umum yang Allah berikan supaya manusia melihat kebesaran dan kebaikan Allah.
- Tidak Netral (Roma 3:23; Efesus 1:11)
Semua hasil teknologi sudah dicemari dosa, memiliki kecenderungan yang egois dan jahat karena diciptakan oleh manusia yang berdosa. Karena itu, teknologi tidak memiliki nilai moral yang netral.
- Harus Ditebus (1 Korintus 10:31)
Orang percaya harus sadar bahwa AI bisa digunakan untuk tujuan yang salah. Karena itu, AI harus ditebus untuk dipersembahkan kepada Tuhan untuk dipakai bagi tujuan yang baik.
- Untuk Kemuliaan Allah (Roma 11:31)
Dunia sekuler telah memakai AI untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Bolehkah Tuhan memakainya? Tuhanlah yang paling berhak memakai teknologi yang terbaik dan tercanggih bagi kemuliaan-Nya.
|
Orang Kristen tidak perlu takut pada AI, melainkan harus takut akan Tuhan! Teknologi AI tidak dapat mengubah rencana Allah atas keselamatan bagi orang berdosa. Walaupun kita tidak mengetahui seluruh alur ceritanya, kita tahu bagaimana akhirnya: Yesus akan menang atas dunia dan segala makhluk takluk kepada-Nya. Karena itu, sikap orang percaya bukanlah menolak atau gentar, melainkan menyerahkan penggunaan teknologi ini di bawah kedaulatan Tuhan. Tuhan berhak memakai teknologi tercanggih untuk menyebarkan dan mempelajari firman-Nya, serta untuk melayani umat dan gereja-Nya. |
|
AI adalah teknologi baru yang harus ditebus dan dipakai bagi Tuhan. Jangan biarkan AI menjadi alat Iblis, melainkan jadikanlah sebagai sarana Injil, khususnya untuk belajar Alkitab (PA). Dengan bijaksana dan cerdas, mari kita menggunakan AI untuk Tuhan, sebab teknologi hanya bermakna ketika dipersembahkan bagi kemuliaan Allah. |
|
|
|
|