Pemuridan Alkitabiah pada Era Digital dengan Menggabungkan Esensi dan Teknologi
(BReaD: Bible Reading Discipleship untuk Era Figital)
Pemuridan adalah proses penting dalam kehidupan seorang Kristen, ketika seseorang dibimbing untuk semakin menyerupai Kristus melalui pengajaran dan hubungan yang mendalam. Di tengah arus perubahan zaman yang semakin cepat, gereja diperhadapkan pada tantangan untuk tetap relevan tanpa kehilangan esensinya, khususnya dalam hal pemuridan. Era digital dan situasi pascapandemi telah mengubah lanskap pelayanan secara signifikan. Namun, perubahan ini tidak harus dilihat sebagai ancaman, melainkan sebagai kesempatan untuk mengembangkan metode pemuridan yang lebih efektif dan menjangkau.
Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana kita dapat melakukan Biblical Discipleship Digitally atau pemuridan alkitabiah secara figital. Kita akan membahas esensi pemuridan yang tidak boleh berubah, konteks digital yang perlu kita pahami, dan penerapan praktis melalui metode Bible Reading Discipleship (BReaD). Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, gereja diharapkan dapat melangkah maju dengan percaya diri, memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk mencapai tujuan pemuridan yang alkitabiah dan efektif pada era digital ini.
Mengapa Pemuridan Figital?
Konsep Pemuridan Figital hadir sebagai jembatan antara kebutuhan akan pemuridan yang alkitabiah dan tuntutan pada era digital. Istilah Figital sendiri merupakan gabungan dari fisik dan digital, mencerminkan pendekatan yang mengintegrasikan pertemuan tatap muka dengan interaksi digital. Sebagaimana dinyatakan dalam sumber-sumber terkini tentang tren pemuridan, The future of discipleship is phygital yang artinya masa depan pemuridan adalah figital.
Pemuridan figital bukan sekadar mengadopsi teknologi dalam proses pemuridan, tetapi lebih dari itu. Ini merupakan upaya untuk mempertahankan esensi pemuridan alkitabiah, relasional, intensional, dan misional dalam konteks yang berubah. Pendekatan ini mengakui bahwa meskipun media berubah, pesan dan tujuan pemuridan tetap sama, yaitu menghasilkan murid Kristus yang dewasa dan mampu melipatgandakan.
|