Kekuatan Menghafal Kitab Suci

Ketika saya masih remaja dan tumbuh besar di Indiana, saya memenangkan kontes menghafal ayat Alkitab di gereja kami. Saya tahu apa yang Anda pikirkan. Tentu saja, semua calon pendeta juga begitu, dan mereka juga menang dalam lomba menghafal ayat Alkitab.

Oke, saya mengakui bahwa saya menghafal lebih banyak ayat Alkitab daripada anak-anak lain seusia saya, termasuk dua puluh empat ayat dari Mazmur 139 -- dan hal itu membuat saya terdengar seperti seorang kutu buku. Jika Anda bertanya-tanya, saya juga bisa menghafal 66 kitab dalam Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maju dan mundur dalam waktu kurang dari enam puluh detik. Tidak juga. Hanya bercanda. Itu akan membuat saya sangat aneh di hadapan Tuhan. Akan tetapi, dalam pembelaan saya sendiri, saya memang menghafal sebagian besar ayat Alkitab sambil bermain sebagai gelandang untuk tim sepak bola SMA saya. Seorang kutu buku tentu tidak bermain sepak bola.

Menghafal ayat Alkitab masih merupakan disiplin rohani terpenting yang pernah saya lakukan. Saya hanya menyesal bahwa saya tidak meneruskannya dengan tekun hingga dewasa. Namun, hal ini masih memainkan peran penting dalam pembentukan rohani saya.

Saya masih ingat sebuah khotbah yang disampaikan oleh pendeta saya, ketika dia mendorong kami untuk menghafal ayat Alkitab. "Bukalah Alkitab Anda pada Yosua pasal 1," katanya. Dia melanjutkan dengan mengingatkan kami bagaimana kitab Yosua dimulai dengan kematian Musa, pembebas bangsa Ibrani yang agung, dan bagaimana Yosua menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian selama 40 tahun. Mengikuti seorang yang sangat hebat seperti Musa kadang membuat Yosua sangat gugup. Beberapa kali, Tuhan menyuruh Yosua untuk menjadi "kuat dan berani." Dalam ayat 8, Tuhan memberitahunya bagaimana cara untuk mencapai kesuksesan dalam segala hal yang dilakukannya.

"Kitab Taurat ini tidak boleh jauh dari mulutmu, tetapi kamu harus merenungkannya siang dan malam supaya kamu dapat sungguh-sungguh melakukan sesuai dengan semua yang tertulis di dalamnya. Dengan demikian, kamu akan membuat jalanmu berhasil dan kamu akan beruntung."(AYT)

"Kemakmuran dan kesuksesan adalah sesuatu yang kita semua inginkan," lanjut pendeta saya. "Akan tetapi, perhatikan bagaimana Tuhan mengaitkan kesuksesan Yosua di masa depan dengan firman Tuhan. Dia berkata, jangan biarkan firman Tuhan keluar dari mulutmu, renungkanlah siang dan malam, dan lakukanlah. Terapkanlah dalam kehidupan sehari-hari."

Sebagai cara untuk menempatkan firman Tuhan di dalam mulut kita -- ya, tepat di ujung lidah kita -- pendeta saya sangat mendorong kami untuk menghafalkan Alkitab, kemudian memperkenalkan sebuah kontes kepada kami. Prospek untuk memenangkan sesuatu bukanlah cara yang buruk untuk memotivasi para remaja.

Dallas Willard setuju, setidaknya dengan bagian tentang menghafal Alkitab. Dalam bukunya yang berjudul "The Great Omission", Willard mengomentari Yosua 1:8, dan menggunakannya untuk menyoroti hafalan Kitab Suci sebagai sebuah disiplin rohani yang penting. Kata-katanya layak untuk dipertimbangkan dengan saksama.

Pembentukan rohani adalah proses ketika orang percaya bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus, ketika kita berjalan dalam kuk pemuridan yang mudah bersama Yesus.

"Lalu, bagaimana kita dapat menempatkan Tuhan selalu di hadapan kita? Menghafal Alkitab adalah hal yang sangat mendasar dalam pembentukan rohani. Jika saya harus -- dan tentu saja saya tidak harus -- memilih di antara semua disiplin kehidupan rohani dan hanya mengambil satu saja, saya akan memilih menghafal Alkitab. Saya tidak akan menjadi pendeta di gereja yang tidak memiliki program menghafal Alkitab di dalamnya, karena menghafal Alkitab adalah cara mendasar untuk mengisi pikiran kita dengan apa yang dibutuhkan. 'Kitab Taurat ini tidak boleh jauh dari mulutmu.'(Yosua 1:8, AYT). Di situlah kita membutuhkannya! Di dalam mulut kita. Sekarang, bagaimana itu bisa masuk ke dalam mulut Anda? Tentu saja dengan menghafal."

Willard benar ketika ia berkata, "Menghafal Alkitab adalah hal yang sangat penting dalam pembentukan rohani." Pembentukan rohani adalah proses ketika orang percaya bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus, ketika kita berjalan dalam kuk pemuridan yang mudah bersama Yesus. Berikut adalah beberapa tips yang telah saya pelajari selama bertahun-tahun yang akan membantu Anda mempraktikkan disiplin rohani yang kuat dari menghafal Alkitab ini.

1. Tulislah ayat tersebut pada kartu berukuran 3x5 dan bawalah bersama Anda.

2. Bacalah sepanjang hari dan beberapa kali sebelum Anda tidur di malam hari.

3. Ucapkan dengan lantang kepada diri sendiri. Rekamlah di ponsel pintar Anda dan putarlah kembali untuk diri Anda sendiri.

4. Tulislah beberapa kali.

5. Carilah pasangan dan bacakan ayat tersebut satu sama lain.

(t/Jing-jing)

Diambil dari:
Nama situs : Something Good Radio
Alamat artikel : https://www.somethinggoodradio.org/blog/the-power-of-memorizing-scripture/
Judul asli artikel : The Power of Memorizing Scripture
Penulis artikel : Dr. Ron Jones