Skip to main content

Edisi 50 -- Maret 2022

Submitted by admin on Thu, 03/31/2022 - 13:01
PA21 Alkitab & PA
Abad ke-21
Edisi 50 | Maret 2022
Berita PA21 :: BaDeNo Paskah // Bedah Paskah Menurut Lukas PA di YLSA :: Menghayati dan Memeriahkan PASKAH dengan BaDeNo Studi Kata :: Salib dalam Alkitab Artikel PA21 :: 7 Cara Teologi Alkitabiah Mengubah Studi Alkitab

EDITORIAL

Paskah akan segera tiba! Bagaimana persiapan Anda secara pribadi maupun pelayanan terkait Paskah? Kiranya setiap persiapan yang Anda lakukan makin membawa Anda memaknai Paskah seturut firman-Nya. Dalam edisi PA21 ini, redaksi menyajikan beragam informasi kegiatan yang dapat Anda ikuti untuk mempersiapkan Paskah yang bermakna. Anda juga dapat melakukan studi kata salib dengan berbagai referensi yang tersedia dalam edisi ini. Selamat menyimak, selamat mempersiapkan diri lebih lagi untuk menyambut Paskah!

Salam,
Redaksi PA21

 
Berita PA21
  1. BaDeNo Paskah

    Dapatkan materi presentasi BaDeNo Paskah dalam situs SABDA Live. BaDeNo Paskah adalah program 7 minggu membaca dan belajar Alkitab untuk disiplin mempersiapkan Paskah, mulai dari Rabu Abu sampai kebangkitan Yesus (Paskah), plus untuk persiapan menyambut kelahiran gereja (Pentakosta). Selain dapat dilakukan secara pribadi, PA ini juga dapat dilakukan bersama-sama dalam Grup Facebook Alkitab Setiap Hari (Walking With God). Mari bergabung untuk membagikan jurnal PA BaDeNo Paskah setiap hari. Informasi lebih lengkap tentang BaDeNo Paskah dapat diikuti di bawah ini:

  2. Bedah Paskah

    Bersyukur untuk training Bedah Paskah Menurut Lukas (BPML) yang berjalan dengan lancar pada Rabu, 30 Maret 2022. Ini adalah program Biblical Engagement dari SABDA untuk membuka kelas diskusi BPML pada 31 Maret sampai 6 April 2022. Peserta mendapat pengarahan untuk membedah Paskah dengan membandingkan metode Klasik/Teks dan metode Visual/Media. Tujuannya adalah peserta mendapat pelajaran tentang Paskah dengan cara pandang yang baru! Silakan tonton siaran training-nya di youtu.be/8V-YSHhdNV8.


PA di YLSA

Menghayati dan Memeriahkan PASKAH dengan BaDeNo

Oleh: Andy Saktia

PA BaDeNo Paskah

Shalom Sahabat SABDA. Apa kabar? Kiranya semua dalam keadaan baik dalam Tuhan ya. Btw, sebentar lagi mau Paskah 2022, bagaimana nih persiapan Sahabat SABDA dalam menyongsong Paskah nanti? Semoga persiapan hati dan acaranya berjalan baik ya. Nah, ngomong-ngomong tentang Paskah, bahasan blog saya kali ini pas sekali lho. Saya akan berbagi tentang BaDeNo Paskah, yang pernah disampaikan oleh Ibu Evie dalam acara SABDA Live pada 2 Maret 2022. Bagi Sahabat SABDA yang belum mengikuti acaranya, yuk mampir di halaman situs SABDA Live. Eitz, sebelum mampir ke dokumentasinya SABDA Live, baca ceritaku terkait presentasi tersebut ya!

Presentasi dibagi menjadi beberapa bagian, yang masing-masing saling terkait tentunya. Pada bagian awal, peserta mendapat pertanyaan terkait persiapan diri kita menyambut Paskah. Peserta juga diajak untuk mengevaluasi komitmen mereka untuk menyambut Paskah karena ada banyak hal yang dapat membuat kita tidak siap, tidak berani, dan tidak mau berkomitmen untuk ini, mulai dari perubahan teknologi yang sangat memengaruhi kehidupan, sampai dampak-dampak dari COVID-19.

Metode PA dengan BaDeNo Paskah dimulai dengan membaca/mendengar/menonton pasal hari itu, memilih ayat yang berkesan beserta alasan mengapa memilih ayat tersebut, pikirkan bagaimana ayat tersebut menolong pribadi kita dalam menghayati Paskah, dan yang terakhir temukan pelajaran penting, ambillah aplikasi, sharing pokok doa, dan bagikan. Selain dibagi secara personal, Sahabat SABDA juga dapat membagikannya di Grup Facebook Alkitab Setiap Hari. Luar biasa!

Berikut beberapa testimoni terkait PA dengan BaDeNo Paskah:

Nehemia

Senang sekali tahun ini bisa memaknai Paskah dengan melakukan BaDeNo Paskah. Yang lebih mengasyikan adalah melakukannya bersama teman-teman. Ini adalah hal yang sangat berkesan karena secara pribadi bisa melihat/mempelajari sejarah paskah/nubuat paskah pada Perjanjian Lama. Sungguh Luar biasa bagaimana karya keselamatan ternyata sudah dinubuatkan sejak lama. Puji Tuhan!

[Nehemia]

Rode Pardede

Belajar merenungkan dengan BaDeNo Paskah sangat menyenangkan. Kita bisa merenungkan firman Tuhan dengan baca, dengar, dan nonton Alkitab. Ketika saya sulit memahami kebenaran firman Tuhan, penjelasan dari tafsiran, video The Bible Project, dan lainnya sangat menolong saya untuk bisa menggali dan mendalami makna yang dimaksud dalam perikop dan pasal yang sedang digali. BaDeNo Paskah makin menolong saya untuk memaknai Paskah seturut firman Tuhan.

[Rode Pardede]

Akhir kata, semoga kita semua dapat memaknai Paskah tahun ini dengan benar! Shalom.

Selengkapnya »


Studi Kata

Salib dalam Alkitab

Salib dalam Alkitab

Pada edisi kali ini, kita akan mempelajari kata Salib secara mendalam melalui sumber-sumber tepercaya dan alkitabiah. Kiranya dapat menolong Anda untuk semakin mengerti makna dari kata salib dalam Alkitab.

Perjanjian Baru

  • Dalam bahasa Yunani, Salib adalah stauros [4716]: kayu sulaan atau balok yang didirikan tegak dan kayu sulaan sebagai alat untuk menghukum dan menghukum mati seseorang.
  • Salib dalam PB menjadi lambang yang memalukan dan menghinakan, juga menjadi lambang hikmat dan kemuliaan Allah yang dinyatakan oleh salib itu sendiri.

Perjanjian Lama

  • Menyalibkan penjahat dalam keadaan hidup tidak terdapat dalam Perjanjian Lama.
  • Dalam PL, yang sering digunakan adalah Stauroo [4717]: menggantung.
  • Hukuman mati dilaksanakan dengan lemparan batu, tetapi ada kalanya mayat digantungkan di sebatang pohon sebagai peringatan (baca Ul. 21:22, 23; Yos. 10:26).

Kamus Gering

  • Salib adalah tiang gantungan dari kayu, yang bentuknya bermacam-macam. Biasanya diiringi dengan siksaan-siksaan yang amat kejam dan ngeri. Tetapi menurut paham (khayalan) dari konstantin, inilah lambang kesucian dan bagi kaum Kristen sebagai tanda kemuliaan (atau dipakai untuk lencana) (baca Yoh. 20:25, 27; Zak. 12:10; Mzm. 22:16).

Kamus Haag

  • Sudah sejak dalam kebudayaan yang tertua, Babilon, Meksiko, Mesir mengartikan bahwa salib: engsel; dalam bahasa Jerman, salib merupakan roda matahari, dan dikenal sebagai tanda, simbol maupun perhiasan. Salib juga diartikan sebagai alat siksa barangkali berasal dari Persia (pembunuhan dengan tonggak) dan baru berkembang di Timur-Tengah pada zaman Romawi. Secara metaforis dan teologis, salib menjadi singkatan dari hidup kristen, bahwa orang Kristen harus mengikuti Kristus di dalam sengsara dan kematian (baca Mat. 10:38; 16:24), sebagai lambang ingkar diri (baca Gal. 5:24), lambang cerca dan batu sandungan (baca 1Kor. 1:18; Gal. 5:11), dan sebagai jalan menuju persatuan gaib dengan Kristus (baca Rm. 6:8; Gal. 2:20).

Kamus Kecil (BIS)

  • Salib merupakan palang kayu yang besar yang dipakai untuk menggantung orang yang sudah dijatuhi hukuman mati pada zaman kerajaan Roma.

Kamus Lambang

Kamus Browning

  • Salib merupakan alat penyiksaan dan penghukuman mati yang digunakan oleh orang Romawi, dan sebelumnya oleh orang Persia, yaitu sebuah tiang tegak, tempat mengikat atau memakukan tubuh orang yang terkutuk. Orang Romawi biasanya membiarkan tiang tersebut tetap di tempatnya, untuk hukuman mati berikutnya. Pesakitan mengangkat sendiri kayu palang yang ditambahkan di puncak tiang itu. Kejahatan atau pelanggaran yang menyebabkan hukuman mati dituliskan pada kayu palang tersebut, atau dituliskan pada papan yang dikalungkan di lehernya.

Ekspositori kata salib:

Perpustakaan Digital Media Kristen

Audio Artikel - Renungan Paskah


Artikel PA21

7 Cara Teologi Alkitabiah Mengubah Studi Alkitab

Belajar Alkitab

1. Teologi alkitabiah menjadikan studi Alkitab berpusat pada Kristus, bukan saya.

Begitu banyak cara pendekatan terhadap Alkitab yang terburu-buru berpindah ke "bagaimana saya menerapkan ini dalam hidup saya?" tanpa mempertimbangkan pesan yang dimaksud untuk pendengar pertamanya, dan perbedaan apa yang dibuat oleh kehidupan, kematian, dan kematian Yesus dalam memahami dan menerapkannya. Hanya setelah kita melakukan hal-hal inilah, kita akan benar-benar siap menarik aplikasi untuk hidup kita.

2. Teologi alkitabiah mengajar kita tentang cerita Alkitab yang lebih besar, bukan sekumpulan cerita yang tidak saling terhubung.

Saat kita mempelajari atau menyajikan cerita Alkitab tanpa terhubung ke cerita yang lebih besar, narasi historis menjadi pelajaran-pelajaran kecil tentang mencoba memiliki iman atau hidup seperti tokoh dalam cerita.

3. Teologi alkitabiah menolong kita memahami Alkitab secara keseluruhan, bukan hanya bagian-bagian tertentu.

Tanpa memahami lini masa historis Alkitab, kita cenderung berfokus pada sorotan-sorotan yang tampak praktis atau penuh dengan kalimat perintah, lalu mengabaikan bagian atau potongan yang kita tidak tahu bagaimana menanganinya. Saya rasa hal ini benar utamanya dengan kitab-kitab sejarah yang datang belakangan atau kitab nabi-nabi besar atau kecil.

4. Teologi alkitabiah menuntun kita menuju hal-hal yang paling perlu kita ketahui, bukan sekadar apa yang ingin kita ketahui.

Begitu banyak orang membaca Alkitab untuk mencari instruksi tentang apa yang harus dilakukan, wawasan tentang pertanyaan dan isu-isu yang penting bagi mereka. Namun, Alkitab menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak cukup kita ketahui untuk menanyakannya.

5. Teologi alkitabiah memfokuskan kita pada penyempurnaan, bukan hanya pergi ke surga saat kita mati.

Selama sebagian besar hidup saya, saya diberi tahu bahwa kehidupan Kristen adalah tentang membuat keputusan untuk mengikut Kristus, mencoba begitu keras untuk hidup bagi Dia, kemudian pergi ke surga saat saya mati. Dan, semuanya itu benar. Namun, semua itu sangat dikecilkan dari realitas dari apa yang kita masuki saat kita dipersatukan dengan Kristus melalui iman.

6. Teologi alkitabiah mendorong kita menuju kesatuan dengan Kristus, bukan sekadar meniru Yesus.

Entah bagaimana, selama sebagian besar hidup saya, saya melewatkan pemahaman bahwa kesatuan dengan Kristus adalah inti dari apa artinya menjadi seorang Kristen. Teologi alkitabiah berperan untuk menunjukkan kepada kita keindahan, keperluan, dan kecukupan dari menjadi satu dengan Kristus melalui iman -- bukan sebagai seruan penginjilan tambahan, melainkan secara organik dari teks apa pun yang kita baca.

7. Teologi alkitabiah membangkitkan kasih sayang terhadap Kristus.

Sering kali, ada hasrat dalam kelompok studi atau pengajaran untuk menjadi "praktis". Kita cenderung menginginkan berita gembira tentang Allah yang sederhana, bisa diatur, dan ramah pengguna, yang dapat kita gunakan dalam perjalanan iman kita.

Selengkapnya »

Diterjemahkan dari:
Nama situs : The Gospel Coalition
Alamat situs : https://thegospelcoalition.org/article/biblical-theology-bible-study
Judul artikel : 7 Ways Biblical Theology Transforms Bible Study
Penulis artikel : Nancy Guthrie
 
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi PA21.

Kontak |  Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
© 2022 – Yayasan Lembaga SABDA
 
Tanggal Edisi