Skip to main content

Rahasia Kebahagiaan

Kebahagiaan menurun.

Orang Amerika menjadi kurang bahagia sejak tahun 1990-an, dengan penurunan yang lebih tajam sejak tahun 2000-an. Sebuah pandemi global telah membuat kecenderungannya lebih buruk. Menurut jajak pendapat Universitas Chicago tahun 2020, orang Amerika adalah yang paling tidak bahagia sejak para petugas survey mulai mengumpulkan data pada tahun 1972.

Bagaimana kita bisa membalikkan arah? Bagaimana agar kita bisa bahagia?

Kebijaksanaan Kuno untuk Masa Kini

Percaya atau tidak, ini bukan pertanyaan baru. Momen budaya kita membuat masalahnya terasa intens, tetapi mengejar kebahagiaan adalah jalan yang sudah kuno.

Kitab Mazmur, yang ditulis sekitar 3.000 tahun yang lalu, dimulai dengan masalah yang tepat ini: "Diberkatilah orang" (Mzm. 1:1). Cara lain untuk menerjemahkan kata ini adalah "bahagia." "Berbahagialah orang."

Apakah Anda ingin hidup bahagia? Dengarkan hikmat dari mazmur ini; jawabannya mungkin mengejutkan Anda. Berbahagialah orang yang "kesenangannya ada pada hukum TUHAN, dan dia merenungkan hukum-Nya siang dan malam" (Mzm. 1:2, AYT).

Jangan disesatkan oleh kesederhanaan Mazmur 1. Ini adalah kebijaksanaan yang mendalam, dijamin akan menghasilkan sukacita yang didambakan jiwa kita.

Merenungkan Kitab Suci

Dua baris Mazmur 1:2 sejajar. Menyukai hukum Tuhan berarti merenungkannya siang dan malam. Itu tugas yang berat! Apakah Anda harus menjadi pendeta untuk bahagia? Apakah Anda perlu menghabiskan sepanjang hari untuk mempelajari Firman Allah tanpa melakukan hal-hal yang lain?

Jawaban singkatnya adalah tidak. Akan tetapi, kita seharusnya senang mengetahui Firman Allah -- dan salah satu cara kita melakukannya adalah dengan menyisihkan waktu untuk mempelajarinya. Jika saya menghabiskan satu jam lebih sedikit per hari dengan telepon saya, dan satu jam lebih banyak merenungkan Firman Allah, saya hampir pasti akan lebih bahagia. Mazmur 1 mengajak kita untuk menjadikan meditasi Alkitab sebagai hal sehari-hari. Ketika Anda melihat bunga musim semi yang indah, Anda dapat berhenti sejenak dan memuji karena Anda ingat bahwa Yakobus mengatakan semua hal yang baik datang dari Allah (Yak. 1:17). Ketika Anda menghadapi dilema di tempat kerja, Anda dapat meminta hikmat kepada Allah karena Anda membaca bahwa Dia dengan murah hati akan memberikannya (Yak. 1:5).

Firman Allah adalah bahan bakar sukacita. Kebahagiaan kita akan surut atau mengalir sejauh kita merenungkannya dalam pikiran dan hati kita.

Melakukan apa yang Dikatakan (Firman Allah)

Menariknya, ilmu sosial mengarahkan kita ke arah yang sama. Penelitian menunjukkan orang yang beragama jauh lebih bahagia daripada orang yang tidak beragama. Mereka lebih bahagia dalam pekerjaan mereka, dan mereka lebih sehat secara emosional (bahkan secara fisik).

Allah telah memberi kita kunci kebahagiaan. Tragisnya, kita sering menolaknya, malah bersukacita dalam diri kita sendiri dan dosa kita.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Satu studi melihat secara khusus tentang kehadiran di gereja. Dari mereka yang menghadiri kebaktian gereja "jarang atau tidak pernah", hanya 26 persen yang menyatakan "sangat bahagia". Dari mereka yang hadir setiap bulan atau kurang, 31 persen menyatakan sangat senang -- suatu peningkatan. Dan, di antara mereka yang hadir setiap minggu atau lebih, 43 persen menyatakan "sangat bahagia". Dari 26 hingga 43 persen -- itu perbedaan besar!

Tak terbantahkan, 2020 adalah salah satu tahun paling tidak bahagia dalam ingatan baru-baru ini. Namun, ada satu subkelompok yang kesehatan mentalnya benar-benar membaik pada tahun 2020. Bisakah Anda menebaknya? Mereka yang menghadiri kebaktian setiap minggunya atau lebih.

Apakah Anda ingin hidup bahagia? Ikuti fakta yang ada! Datanglah ke gereja setiap minggu. Khususnya dengan mendengar Firman Allah diberitakan, hari Minggu demi hari Minggu, kita belajar untuk menyenangi hukum-Nya dan menemukan kebahagiaan sejati.

Lihatlah kepada Kristus

Budaya kita berkata, "Ikuti kata hatimu," "Jadilah diri sendiri," "Jalani kehidupan aslimu," dan seterusnya. Kata-kata hampa seperti itu menyiratkan kunci kebahagiaan ditemukan di dalam. Akan tetapi, Mazmur 1 tidak setuju. Kunci kebahagiaan tidak berada di dalam diri Anda; itu berada di luar Anda. Kunci kebahagiaan ditemukan dalam Allah dan Firman-Nya.

Kita telah membeli kebohongan bahwa hukum Allah menahan kebahagiaan kita. Sampai taraf tertentu, kita semua hidup seperti itu. Akan tetapi, kenyataannya adalah bahwa hukum Allah adalah kunci kebahagiaan kita.

Apakah Anda ingin hidup bahagia? Taruh semua kepercayaan Anda kepada Kristus. Praktikkan pertobatan. Berusahalah untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah dengan pertolongan-Nya. Lihatlah apakah itu tidak membuat Anda lebih bahagia.

Dia Menjamin Kebahagiaan Kita

Allah telah memberi kita kunci kebahagiaan. Tragisnya, kita sering menolaknya, malah bersukacita dalam diri kita sendiri dan dosa kita. Kita tidak pantas untuk bahagia dalam hidup ini atau selanjutnya. Kita layak binasa pada hari penghakiman Allah (Mzm. 1:5-6).

Akan tetapi, kabar baiknya adalah bahwa ada Dia yang tidak pernah berbuat dosa dan sepenuhnya senang akan hukum Tuhan. Yesus Kristus memilih untuk menggantikan kita, mengambil penghakiman Allah yang layak kita terima. Dia menderita, mati , dan bangkit sehingga sekarang kita dapat berdiri menghadapi penghakiman -- bukan karena jasa kita sendiri, tetapi oleh kebenaran-Nya yang sempurna. Sukacita kekal kita terjamin di dalam Dia.

Berbahagialah orang yang kesukaannya adalah hukum Tuhan, dan Tuhan atas hukum. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : The Gospel Coalition
Alamat situs : https://thegospelcoalition.org/article/secret-happiness
Judul asli artikel : The Secret to Happiness
Penulis artikel : David Schuman