Skip to main content

Disiplin Rohani pada Era Digital

Disiplin Rohani pada Era Digital

Dunia yang terhubung secara digital telah memberikan akses informasi yang lebih dan pemahaman yang semakin berkurang kepada kita. Hal itu membuat saya dapat menghubungi lebih banyak orang, tetapi dengan relasi yang kurang dengan mereka. Teknologi memberi kesempatan kepada saya untuk melihat tempat mana pun, tetapi bukan untuk mengunjunginya. Seolah-olah, film Disney WALL-E sedang mulai terjadi.

Saya telah melakukan banyak pemikiran, pengajaran, dan menulis tentang disiplin spiritual, dan bersamaan dengan itu, saya merasakan tekanan tertentu untuk meminta orang-orang menjadi analog untuk sementara waktu sehingga mereka dapat lebih terhubung secara spiritual dengan Allah dan orang lain. Akan tetapi, bagaimana jika era digital dapat membantu? Saya pikir itu bisa terjadi, dan saya akan menawarkan beberapa cara untuk memanfaatkan alat digital bagi pekerjaan pertumbuhan rohani.

1. Kedisiplinan dalam pembacaan Alkitab Anda.

Setiap generasi percaya bahwa mereka lebih sibuk daripada generasi sebelumnya. Apakah pendapat kita benar atau tidak, banyak dari kita akan mengakui bahwa sekarang pembacaan Alkitab menjadi lebih sedikit dibanding generasi sebelumnya. Melalui aplikasi Alkitab di ponsel pintar dan platform pembelajaran Alkitab secara online, kita sekarang dapat mengakses pembacaan Alkitab tanpa membawa salinan yang bersampul kulit ke mana-mana. Selain itu, era digital memberi kita akses langsung ke berbagai rencana pembacaan Alkitab. Manfaatkan aset ini untuk menjadikan pembacaan Alkitab pribadi Anda menjadi lebih konsisten.

2. Catatan studi Alkitab yang dapat dibawa ke mana-mana.

Saya memiliki banyak buku catatan fisik di rak saya, yang pada masa lalu, saya telah menulis pelajaran Alkitab (dan khotbah), menguraikan berbagai pasal, dan mencatat pelajaran yang telah saya pelajari dari Kitab Suci. Sekarang, saya dapat merekamnya secara digital dan menyinkronkan/menyelaraskan pelajaran ini dalam setiap perangkat digital yang saya miliki. Platform seperti Google Docs dan Evernote memungkinkan saya untuk menemukan catatan tersebut dengan pencarian sederhana daripada menjelajahi banyak halaman dari beberapa buku catatan Moleskine. Meski begitu, saya masih membawa buku catatan ke mana-mana karena menulis membantu saya berpikir. Merekam pelajaran-pelajaran ini secara digital memungkinkan saya untuk melihatnya kembali dengan lebih mudah pada saat dibutuhkan, untuk melakukan refleksi, dan bersyukur.

3. Jurnal saat Anda pergi.

Sumber daya digital juga memberi saya cara instan untuk merekam apa yang sedang saya alami, pelajari, dan pahami tentang Allah sekarang. Dengan ponsel pintar atau laptop, saya dapat segera membuat jurnal sehingga pelajaran-pelajaran tersebut tidak hilang dari memori saya yang tidak konsisten. Sebagai gantinya, saya menuliskannya dan kemudian dapat mengembangkannya dari waktu ke waktu. Buku catatan fisik telah melakukan hal yang sama untuk jangka waktu lama, dan sekarang kita memiliki alat baru untuk membantu kita.

4. Pengingat.

Saya sering kali bosan dengan dentingan dan dengungan dari ponsel pintar saya. Namun, kita bisa menggunakannya untuk keuntungan kita daripada dirugikan oleh ponsel tersebut. Atur kalender Anda yang memiliki pengingat harian atau mingguan tentang studi Alkitab yang harus diselesaikan atau orang untuk disemangati. Jika Anda ingin menghafal sebuah pasal Alkitab, perangkat Anda dapat mengingatkan Anda akan ayat tersebut beberapa kali seminggu atau sehari. Gunakan perangkat Anda untuk mengingatkan Anda tentang apa yang paling penting daripada hanya membiarkannya memberi peringatan berita yang tidak jelas kepada Anda.

5. Perbesar suara Anda.

Platform media sosial dapat membuat Anda menjadi orang yang simpatik atau brengsek. Media sosial dapat membantu Anda menjadi aktif demi orang lain atau peretas yang hanya mem-posting tagar terbaru yang terkait dengan tragedi. Teknologi seperti Twitter, Facebook, dan blog (seperti yang Anda baca) membantu memperbesar suara Anda. Ini membantu Anda untuk tidak menyimpan perjalanan spiritual Anda, tetapi membagikannya dengan orang lain. Buatlah keputusan bahwa teknologi akan dimanfaatkan untuk memberi manfaat bagi orang lain, bukan hanya megafon untuk meneriaki orang lain.

6. Hubungkan kerohanian dengan ... semuanya.

Dunia ini bersifat rohaniah. Kita terlalu sering kehilangan kebenaran itu. Menjadi mudah untuk memisahkan pertumbuhan rohani kita ke dalam kategori yang benar-benar tidak termasuk dalam pekerjaan, rekreasi, hiburan, politik, dan segudang masalah lainnya. Akan tetapi, kita adalah makhluk rohani dalam dunia yang diciptakan oleh Allah untuk tujuan melayani kerajaan rohani-Nya. Teknologi harus menghubungkan semua hal dan semuanya memiliki implikasi rohani. Ketika Anda melihat peringatan dari berita, itu seharusnya mengarahkan Anda untuk berdoa. Ketika Anda menghadapi pandangan dunia, itu seharusnya membantu Anda untuk berpikir tentang budaya secara alkitabiah. Postingan Facebook yang berisi tentang berita buruk dari seseorang seharusnya membuat Anda melayani orang-orang yang membutuhkan. Dan, daftarnya bisa terus berlanjut. Kita harus diingatkan bahwa orang-orang adalah lebih dari avatar yang mereka gunakan dan piksel dari postingan mereka.

7. Jembatan yang menciptakan hubungan.

Pada akhirnya, gunakan teknologi untuk terhubung dalam dunia nyata. Bagikan kisah pertumbuhan rohani Anda sedemikian rupa sehingga mengarah pada pertemuan tatap muka untuk berbagi beban. Ketika Anda menemukan ketidaksepakatan dengan orang-orang secara online, berusahalah untuk bertemu dengan mereka sehingga Anda dapat mengetahui kisah mereka dan membagikan harapan Anda. Saat Anda menemukan kebutuhan dan kebenaran alkitabiah yang memenuhi kebutuhan itu, keluarlah dari balik layar dan lakukan sesuatu.

Penggunaan teknologi pada era digital memiliki godaan yang sama dengan mereka yang menulis dalam buku catatan dan duduk di perpustakaan pribadi mereka. Kita bisa bersembunyi di balik layar atau halaman (buku). Jangan lakukan itu. Sebaliknya, ketahuilah bahwa kehidupan rohani Anda adalah untuk kepentingan orang lain. Pergi dan hidupi itu dalam dunia nyata. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Situs : Bible Study Tools
URL : https://www.biblestudytools.com/blogs/philip-nation/spiritual-disciplines-in-a-digital-age.html
Judul asli artikel : Spiritual Disciplines in a Digital Age
Penulis artikel : Philip Nation
Tanggal akses : 3 Februari 2020