Kenaikan-Nya Menerobos Keterbatasan Manusia

Manusia yang lemah selalu diikat dengan berbagai keterbatasan, baik itu keterbatasan: stamina tubuh, inteligensi, kekayaan, dll.. Acap kali, pekerjaan Tuhan terhambat oleh adanya berbagai keterbatasan itu. Namun, kenaikan Yesus menerobos beberapa keterbatasan yang menghalangi pekerjaan Tuhan.
1. Kenaikan Yesus menerobos keterbatasan orientasi waktu.
Murid-murid Yesus bertanya kepada-Nya, "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kisah Para Rasul 1:6). Pertanyaan itu menunjukkan bahwa murid-murid masih berorientasi waktu pada masa lalu, yakni pada masa kejayaan kerajaan Israel yang dipimpin oleh Daud dan Salomo.
2. Kenaikan Yesus menerobos keterbatasan kesukuan dan geografis.
Murid-murid Yesus hanya memikirkan kerajaan bagi bangsa Israel. Mereka terkungkung oleh keterbatasan bangsa dan suku. Ruang lingkup mereka pun hanya dibatasi oleh geografis Palestina yang luasnya hanya: 192 x 64 km, padahal sasaran penginjilan tidaklah terbatas pada satu suku/bangsa saja, juga tidak terkungkung pada satu tempat/negara saja.
3. Kenaikan Yesus menerobos keterbatasan fisik.
Kerajaan Daud dan Salomo pernah memiliki tentara-tentara yang andal dan disegani oleh banyak bangsa di sekitarnya. Namun, itu berbeda dengan Kerajaan Allah. Yesus pernah berkata kepada Pilatus, "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." (Yohanes 18:36).
4. Kenaikan Yesus menerobos sikap hidup yang terpaku pada masalah sendiri.
Hal yang melumpuhkan banyak gereja Tuhan dalam bermisi adalah suatu nasihat yang kedengarannya "bijaksana", "Selesaikan dahulu masalah intern gereja kita; baru pikirkan program misi ke luar", padahal apabila kita mempelajari sejarah gereja, tidak ada satu gereja pun yang bisa terlepas dari masalah intern. Gereja mula-mula di Yerusalem pernah mempunyai masalah ketidakjujuran, yakni dalam kasus "Ananias dan Safira" (lihat Kisah Para Rasul 5); pernah terjadi kekecewaan dari sebagian orang dalam hal pelayanan diakonia yang terabaikan (lihat Kisah Para Rasul 6).
5. Kenaikan Yesus menerobos kelemahan manusia.
Ketika Paulus dan Silas sampai di Tesalonika, kaum Yahudi yang menyebut mereka sebagai "orang-orang yang mengacaukan seluruh dunia" (Kisah Para Rasul 17:6c). Kalimat ini menyatakan bahwa pelayanan Saulus dan Silas berdampak sampai ke seluruh dunia. Apakah yang menyebabkan dampak pelayanan mereka menjadi luar biasa? Hal itu karena Tuhan Yesus yang naik ke surga mengirimkan Roh Kudus untuk memberikan kuasa bagi umat-Nya yang ingin melayani.
6. Kenaikan Yesus menerobos rasa takut yang keliru.
Dosa telah memutarbalikkan banyak hal di dunia ini. Seharusnya, manusia berani berkata benar dan takut berdusta. Namun, karena dosa, manusia menjadi berani berdusta, tetapi takut berkata benar.
7. Kenaikan Yesus menerobos konsep yang salah tentang penginjilan.
Bagaimanakah penginjilan itu dilaksanakan? Apakah harus menunggu sampai semua penduduk Yerusalem diinjili dahulu, baru kemudian seluruh penduduk Yudea, lalu seluruh penduduk Samaria, akhirnya ke negara-negara lainnya. Ternyata, tidak demikian. Kata sambung "dan" yang diulangi beberapa kali dalam Kisah Para Rasul 1:8 mempunyai arti serempak. Maksudnya, Yerusalem perlu diinjili, bersamaan dengan itu Yudea, Samaria, dan daerah-daerah lainnya.
Selengkapnya »
|