Fokus PA21
Bedah Kitab Yakobus -- Amsalnya Perjanjian Baru
Oleh: Yulia Oeniyati
Bedah Kitab merupakan program dari divisi Biblical Engagement YLSA yang bertujuan untuk memfasilitasi peserta dalam mengupas sebuah kitab secara mendalam. Dalam jangka panjang, kegiatan ini juga bertujuan untuk menyebarkan kecintaan akan penggalian firman Tuhan di tengah-tengah orang percaya zaman ini. Kegiatan ini akan rutin dilakukan dua bulan sekali, dan terbuka bagi Sahabat PA21 yang rindu ingin menggali dan menghidupi firman Tuhan lebih lagi.
Pada bulan Juli, kitab yang digali dalam kegiatan Bedah Kitab ini adalah kitab Yakobus. Mari simak bersama apa saja yang kita perlu tahu untuk membedah kitab tersebut.
1. Siapa Penulis Kitab Yakobus?
Di dalam Alkitab ada banyak nama Yakobus. Paling tidak ada empat nama Yakobus yang disebutkan dalam Alkitab. Manakah yang merupakan penulis kitab Yakobus ini? Mari kita bahas satu per satu tokoh Yakobus dalam Alkitab.
- Yakobus, anak Alfeus, salah satu murid Tuhan Yesus (Matius 10:3).
- Yakobus, anak Yudas. Yudas yang dimaksud adalah salah satu murid Tuhan Yesus, yang bukan Yudas Iskariot (Yohanes 14:22).
- Yakobus, anak Zebedeus, saudara Yohanes. Yesus menyebut mereka sebagai Anak-Anak Guruh (Markus 3:17). Banyak orang yang memperkirakan dia sebagai penulis kitab Yakobus, tetapi ia mati martir sebelum waktu perkiraan kitab Yakobus ditulis.
- Yakobus, saudara Yesus (Matius 13:55-56). Yakobus inilah yang menurut para ahli merupakan penulis kitab Yakobus. Nama Yunaninya Iakobus <2385>, dan James dalam bahasa Inggris. Merupakan saudara Yesus, yaitu anak paling tua dari Yusuf dan Maria. Dia lahir sekitar 1 -- 2 tahun setelah kelahiran Yesus. Yakobus memiliki kakek bernama Yakobus, dan karena kebiasaan pada zaman itu, seorang cucu laki-laki pertama diberi nama kakeknya. Ia awalnya bersikap skeptis terhadap ketuhanan Yesus, namun kemudian bertemu Yesus setelah Ia bangkit dari kematian (1 Korintus 15:7), lalu bertobat dan menjadi hamba-Nya yang setia. Dia juga adalah Pemimpin Sidang Jemaat di Yerusalem (Kisah Para Rasul 15-13) yang sering disebut juga Si Adil dan Si Lutut Onta (karena seringnya ia berdoa). Ia mati martir pada tahun 62 M (atau 69 M).
2. Tujuan Kitab Yakobus
Menurut para ahli, kitab Yakobus ditulis dengan beberapa tujuan berikut:
- Sebagai Pemimpin Sidang Jemaat di Yerusalem, Yakobus hendak memberikan semangat kepada jemaat Kristen Yahudi (Messianic Jews) yang ada di Diaspora, yang sedang menderita, miskin, dan patah semangat.
- Yakobus juga menulis kitab ini untuk mengoreksi pengertian yang salah mengenai iman yang menyelamatkan. Surat ini berisi nasihat praktis dan tidak memperkenalkan doktrin baru yang lain dari ajaran Yesus.
- Selain itu, surat tersebut juga ditulis untuk menasihati dan membina jemaat yang hidup tidak sesuai dengan ajaran Yesus dan kebenaran firman Tuhan. Yakobus ingin mengingatkan lagi ajaran-ajaran Tuhan Yesus pada jemaat Kristen mula-mula saat itu.
- Yang terakhir, surat ini ditulis untuk memberikan nasihat praktis agar jemaat memiliki perbuatan yang sesuai dengan iman yang benar. Surat ini ditujukan kepada jemaat Kristen untuk menguji kembali iman mereka apakah merupakan iman yang benar (true faith).
Sebagai catatan, ketika melakukan penggalian kitab Yakobus, kita harus melihat nasihat-nasihat Yakobus kepada jemaat pada konteks zaman saat itu. Barulah setelah mendapatkan intisari nasihatnya, kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita pada zaman sekarang.
3. Garis Besar Kitab Yakobus
Terdapat 5 pasal dan 108 ayat dalam kitab Yakobus. Kitab ini termasuk dalam golongan kitab bijaksana (wisdom literature) bagi orang Kristen Yahudi. Kitab ini ditulis pada 45 -- 48 M (sebelum sidang di Yerusalem). Tema-tema yang terkandung di dalamnya mencakup:
- Ujian dan pencobaan
- Pendengar dan pelaku firman
- Jangan memandang muka
- Iman dan perbuatan
- Menjinakkan lidah
- Dua kebijaksanaan
- Dosa keduniawian
- Dosa orang kaya
Yakobus menuliskan nasihatnya secara to-the-point dan praktis, tidak berbasa-basi, dan tidak repot-repot memberikan alasan.
4. Keunikan Kitab Yakobus
Kitab Yakobus berisi koleksi pengajaran kebijaksanaan (wisdom) yang menyentuh kehidupan praktis orang Kristen Yahudi dan sering disejajarkan/diparalelkan dengan perkataan dan pengajaran Injil Yesus Kristus, terutama Khotbah di Bukit. Yakobus bukan kitab yang berdiri sendiri, namun kitab ini adalah pengajaran aplikasi kehidupan sehari-hari jemaat yang praktis sesuai dengan Injil.
5. Penggalian Kitab Yakobus
Terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan untuk menggali kitab Yakobus:
- Membaca seluruh kitab Yakobus. Pastikan bahwa kita mengerti maksud dan gambaran besar kitab Yakobus sebelum nanti menggali lebih detail.
- Temukan kalimat-kalimat imperatif/perintah yang ada di setiap pasal. Setiap pasal di kitab Yakobus memiliki banyak kalimat imperatif.
- Pilih salah satu kalimat imperatif yang ditemukan dan galilah maknanya. Penggalian makna dapat berupa topik khusus yang dimaksudkan penulis kitab.
- Bandingkan kalimat imperatif tersebut dengan ajaran Yesus dalam kitab-kitab Injil. Ingat kembali pengajaran Yesus yang didukung oleh kalimat imperatif dalam kitab Yakobus.
- Renungkan aplikasi apa yang kita perlu lakukan sesuai dengan pelajaran yang kita dapat dari hasil penggalian.
- Bagikan dan bandingkan hasil penggalian dalam kelompok Bedah Kitab dan diskusikan bersama kelompok.
Selamat membedah kitab Yakobus! Tuhan Yesus memberkati.
|