Skip to main content

8 Langkah Sederhana Memahami Perumpamaan Yesus

Metode Studi Alkitab

Pernahkah Anda membaca sebuah perumpamaan di dalam Alkitab dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya dibicarakan di dalamnya? Atau, mungkin Anda telah memahaminya sedikit, tetapi tidak yakin jika Anda telah mendapatkan interpretasi yang tepat.

Saya memahami. Kita akan berbicara tentang makna perumpamaan dan cara kita dapat memahaminya.

Apa itu Perumpamaan?

Mari kita mulai dengan melihat kata Yunani asli parabol, (diucapkan par-ab-ol-ay'). Sebuah parabola adalah perumpamaan, yaitu narasi fiktif (simbolis) tentang kehidupan umum yang mengandung pesan moral.

Dengan kata lain, perumpamaan adalah cerita yang menggunakan hal-hal duniawi untuk mengajarkan pelajaran rohani dengan membandingkan dua hal (biasanya tampak tidak berhubungan). Beberapa orang menganggap perumpamaan sebagai "cerita duniawi dengan makna surgawi".

Contoh Perumpamaan
Bahkan jika Anda belum pernah membaca Perjanjian Baru, Anda mungkin pernah mendengar tentang beberapa perumpamaan tentang Yesus. Perumpamaan seperti Anak yang Hilang yang bercerita tentang seorang pemuda yang menginginkan warisannya saat ayahnya masih hidup. Ia menyia-nyiakan uangnya saat negara tempat dia tinggal mengalami kelaparan.

Pemuda itu menjadi sangat lapar, ia hampir memakan makanan babi ketika ia memutuskan untuk kembali ke rumah ayahnya sebagai pelayan. Ia disambut dengan gembira. Anda bisa membaca perumpamaan itu di Lukas 15:11-32.

Perumpamaan, seperti semua Kitab Suci, perlu ditafsirkan dalam konteks teks sekitarnya.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Atau, mungkin Anda pernah mendengar Perumpamaan tentang Penabur yang terdapat dalam Matius 13:3-9, Markus 4:3-9, dan Lukas 8:5-15. Seorang pria menaburkan benihnya yang jatuh di berbagai jenis tanah dengan hasil yang berbeda-beda. Beberapa tanaman layu dan mati, ada yang terimpit oleh semak duri, dan ada yang tidak berakar. Namun, pohon yang jatuh di tanah yang baik akan tumbuh subur dan menghasilkan buah dalam jumlah yang bervariasi.

Perumpamaan-perumpamaan ini sering memiliki pesan yang kuat yang terbungkus ke dalam hal yang terkadang tampak seperti cerita sederhana.

Mengapa Yesus Mengajar dengan Perumpamaan?

Jadi, mengapa Yesus mengajar dalam perumpamaan? Ini adalah pertanyaan yang juga membingungkan murid-murid-Nya sampai mereka bertanya kepada-Nya. Saya akan mempersilakan Anda untuk membaca tanggapan Yesus dan kemudian kita akan mencoba mencari tahu maksudnya.

Yesus menjawab mereka, “Kepadamu sudah dikaruniakan untuk mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi kepada mereka tidak dikaruniakan.

“Sebab, orang yang mempunyai, kepadanya akan diberikan dan ia akan berkelimpahan. Namun, siapa yang tidak mempunyai, bahkan yang ia punyai akan diambil darinya.

“Karena itulah, Aku berbicara kepada mereka dalam perumpamaan karena ketika melihat, mereka tidak melihat, dan ketika mendengar mereka tidak mendengar, juga tidak mengerti” (Matius 13:11-13, AYT).

Sebentar, apa? Jawaban Yesus sendiri hampir terdengar seperti sebuah perumpamaan. Mari kita telusuri perikop ini perlahan-lahan untuk mencari tahu alasan Yesus mengajar dalam perumpamaan.

1. Untuk mengungkapkan kebenaran. Ketika berbicara kepada para murid Ia berkata bahwa mereka telah diberi kunci untuk memahami rahasia kerajaan Allah, tetapi mereka (maksudnya orang banyak) belum diberi kemampuan.

Pada dasarnya, ini berarti mereka yang mencari kerajaan Allah, mereka yang mengejar Kristus akan dapat memahami pesannya.

2. Untuk menyembunyikan kebenaran. Sebaliknya, mereka yang memilih untuk tetap buta terhadap hal-hal rohani tidak akan dapat mengerti.

Gagasan menyembunyikan kebenaran ini berlanjut di ayat 13. Mereka yang buta atau tuli secara rohani tidak akan dapat mendengar atau memahami kebenaran yang Ia ajarkan dalam perumpamaan.

3. Untuk menggenapi nubuat tentang Mesias. Dalam tanggapan-Nya kepada para murid, Yesus mengutip Yesaya 29:10-12. Sudah terbukti selama berabad-abad: umat Allah tidak mendengarkan. Kita tahu harapan Allah atas kita, tetapi kita tetap mengambil jalan kita sendiri.

Dalam beberapa kasus, itu adalah pertobatan dan keberpalingan dari dosa. Namun, seringkali Allah mengirimkan firman melalui para nabi-Nya dan diabaikan. Bapa Surgawi kita mengetahui Mesias akan mengalami hal yang sama. Ia menyampaikannya bertahun-tahun sebelum itu terjadi dan nubuatan itu digenapi dalam perumpamaan Yesus Kristus.

Bagaimana Memahami Perumpamaan Yesus


Sekarang, setelah kita mengerti makna perumpamaan dan alasan Yesus menggunakannya dalam pelayanan-Nya, mari kita membahas cara kita dapat memahaminya ketika kita membacanya di dalam Alkitab.

1. Lihatlah konteksnya. Perumpamaan, seperti semua Kitab Suci, perlu ditafsirkan dalam konteks teks sekitarnya. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan seperti:

Mengapa Yesus menceritakan kisah itu?
Kepada siapa Dia berbicara?
Peristiwa apa yang terjadi sebelum Dia menceritakan perumpamaan itu?

2. Tentukan dua hal yang dibandingkan. Perumpamaan biasanya membandingkan konsep rohani abstrak seperti kerajaan surga dengan sesuatu yang fisik. Saat Anda melihat dua hal yang dibandingkan, cobalah mencari petunjuk alasan kedua hal tersebut dibandingkan.

3. Pertimbangkan norma-norma budaya dari pembaca aslinya. Ini mungkin memerlukan beberapa penelitian tambahan dari pihak Anda. Namun, jika kita ingin memahami hal yang dikatakan sebuah perumpamaan, kita harus memikirkan maknanya bagi pembaca aslinya.

Misalnya, Perumpamaan Orang Samaria yang Baik Hati lebih dari sekadar tentang seorang pria yang membantu orang asing. Orang Yahudi dan orang Samaria memiliki sejarah perbedaan pendapat yang panjang. Seorang Samaria tidak akan menyentuh seorang Yahudi sama seperti seorang Yahudi tidak ingin disentuh oleh seorang Samaria. Namun, inilah tokoh yang dipilih Yesus untuk dijadikan pahlawan dalam kisah-Nya.

4. Cari tahu poinnya. Perumpamaan biasanya memiliki satu poin utama. Perbesar perumpamaan untuk mencoba memahami maknanya. Ajukan pertanyaan seperti:

Siapa tokoh-tokoh utamanya?
Apa yang terjadi pada akhir perumpamaan?
Siapa atau apa yang menjadi fokus cerita?
Apa dua hal yang dibandingkan dalam perumpamaan itu?

5. Perhatikan detail yang mengejutkan. Apakah ada yang menonjol atau menurut Anda tidak biasa? Misalnya, dalam Perumpamaan tentang Dirham yang Hilang, tidakkah Anda merasa aneh bahwa wanita itu memanggil tetangganya untuk merayakan fakta bahwa ia telah menemukan dirhamnya yang hilang? Atau, fakta bahwa dirham itu dianggap hilang padahal ada di rumahnya?

6. Jangan teralihkan oleh detailnya. Meskipun penting untuk memperhatikan peristiwa yang terjadi dalam perumpamaan itu, jangan terpaku pada detail kecil sehingga Anda melewatkan intinya.

Misalnya, dalam Perumpamaan tentang Bendahara yang Tidak Adil, jangan terlalu teralihkan oleh fakta bahwa sang majikan memuji bendahara karena kelihaiannya sehingga Anda melewatkan intinya. Kita tidak diminta untuk tidak jujur dalam hidup ini, sebaliknya kita didorong untuk menggunakan kekayaan dan pengaruh yang kita miliki untuk kebaikan. Dengan melakukan itu, kita akan diberi upah dalam kehidupan berikutnya.

7. Cari paralelnya dalam Kitab Suci. Anda mungkin memperhatikan saat membaca Alkitab bahwa ada beberapa konsep dan perumpamaan yang muncul berulang kali. Cari petunjuk tersebut ketika membaca perumpamaan karena itu dapat memberikan wawasan dalam memahami apa yang dikatakan perumpamaan itu.

Misalnya, tuan, raja, atau hakim dalam perumpamaan biasanya menggambarkan Allah. Domba, hamba, atau pekerja biasanya digunakan untuk mengilustrasikan para pengikut Allah.


8. Gunakan tafsiran. Setelah Anda menggali sebanyak mungkin informasi dari suatu bagian, jangan takut untuk menggunakan tafsiran guna melengkapi pemahaman Anda. Intinya adalah memahami Kitab Suci. Pastikan untuk membaca banyak tafsiran sehingga Anda mendapatkan berbagai pemikiran dan ide tentang bagian itu.

Mintalah Roh Kudus untuk membimbing Anda sehingga Anda dapat membedakan makna yang benar.


Perumpamaan Yesus Kristus

Ada lebih dari 50 perumpamaan Yesus yang tercatat dalam Perjanjian Baru. Beberapa diulang dalam Kitab-kitab Injil sementara yang lain muncul hanya sekali. Setiap perumpamaan diceritakan untuk mengilustrasikan poin tertentu sehingga penting bagi kita untuk mengetahui cara menguraikannya.

Saya harap 8 langkah ini akan memberi Anda arahan tentang cara Anda dapat membongkar perumpamaan Yesus saat Anda berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang Juru Selamat Anda.
(t/Jing-Jing)

 

Diterjemahkan dari:
Nama situs:  Hebrews 12 Endurance
Alamat situs: https://hebrews12endurance.com/parables-of-jesus/#What_are_Parables
Judul asli artikel:  8 Simple Steps to Understand the Parables of Jesus
Penulis artikel: Tim